Gerindra Buka Peluang Prabowo Kembali Maju di Pilpres 2024
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta segenap kader partainya untuk bersabar menunggu keputusan dirinya kembali menjadi calon presiden (capres) di Pemilu 2024 mendatang.
[penci_related_posts title=”Baca Juga” number=”4″ style=”list” align=”none” displayby=”tag” orderby=”random”]Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan bahwa Prabowo akan mengambil keputusan yang terbaik pada waktu mendatang. Apalagi Pilrpes 2024 masih 4 tahun lagi.
“Tentang pencalonan presiden, Pak Prabowo sekali lagi meminta agar segenap kader Partai Gerindra bersabar, pada saatnya nanti kita akan mengambil keputusan yang terbaik,” kata Muzani dalam video yang dilihat di akun Instagram Partai Gerindra, @gerindra, Rabu (10/6).
Muzani mengatakan jika sehat, kemudian diminta oleh kader serta diharapkan oleh rakyat maka hal tersebut akan menjadi cara berpikir Prabowo dalam mengambil keputusan terkait pencapresan di Pemilu 2024 mendatang.
Berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga, Prabowo menjadi kandidat kuat capres 2024. Menteri Pertahanan kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin itu unggul dalam hasil survei Indo Barometer dan Paramater Politik Indonesia yang dirilis berbarengan pada 23 Februari 2020 silam.
Versi Indo Barometer, Prabowo unggul sebagai capres terkuat pada Pilpres 2024, mengungguli sedikitnya 22 nama elite populer di kalangan masyarakat. Survei Indo Barometer dilakukan dalam rentang 9-15 Januari 2020.
“Prabowo meraih 22,5 persen, disusul Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 14,3 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 8,1 persen, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 7,7 persen, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini 6,8 persen,” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari dalam paparannya di Jakarta, kala itu.
Prabowo sendiri sudah tiga kali bertarung di ajang Pilpres. Debutnya dimulai pada Pilpres 2009. Kala itu Prabowo didapuk sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Pasangan ini kalah dari duet SBY-Boediono.
Pada Pilpres berikutnya, 2014, Prabowo maju sebagai calon presiden. Dia menggandeng Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) saat itu, Hatta Rajasa sebagai cawapres. Namun Prabowo kembali menelan kekalahan. Kali ini dari pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Kekalahan kembali dirasakan Prabowo pada Pilpres 2019 lalu. Dia yang maju bersama Sandiaga Uno, tak berhasil melampaui suara pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Usai Pilpres 2019 dipercaya Jokowi menduduki kursi Menteri ertahanan. Gerindra, partai yang dipimpinnya, bergabung dalam koalisi pendukung pemerintah.