Baterai Mobil Listrik Jangan Diisi Saat Daya Akan Habis
Mobil listrik merupakan sesuatu yang baru untuk masyarakat Indonesia. Tidak semua orang memahami cara perawatan kendaraan tersebut, termasuk untuk urusan isi baterai.
Ada teknik khusus dalam proses pengisian daya listrik yang dapat membantu Anda menjaga usia pakai komponen tersebut. Teknik ini tak susah, pemilik mobil listrik cuma cukup konsisten melakukannya.
Dalam hal pengisian daya, pemilik harus melakukannya secara teratur, tidak dianjurkan menunggu daya baterai menipis, baru kemudian mengisinya kembali.
Pemilik dianjurkan menjaga kapasitas baterai tidak kurang dari 40 persen hingga 60 persen selama pemakaian. Sementara untuk pengisian maksimum, kapasitas ideal antara 80 persen – 90 persen.
Sebab, pada beberapa model mobil listrik, pengisian daya penuh hingga 100 persen malah bisa membuat baterai cepat rusak.
Kemudian, untuk menjaga baterai agar tetap baik, Anda perlu membuat jadwal pengisian daya dengan baik.
Idealnya, pengisian tak perlu dilakukan setiap hari, paling lambat waktu pengisian bisa dilakukan setiap dua hari sekali. Jika lebih dari waktu tersebut, bisa saja terjadi penurunan tegangan dan membuat kondisi baterainya menurun.
Kemudian, Anda bisa memilih mode pengisian slow charging atau pengecasan normal untuk menjaga usia baterai tahan lama. Meski membutuhkan waktu pengisian lebih lama, setidaknya baterai mobil jadi lebih awet.
Panduan lain agar baterai tetap awet yakni tidak membiarkan mobil listrik parkir pada tempat terbuka dan dalam waktu lama.Usahakan untuk parkir di tempat sejuk dan hindari lokasi bersuhu tinggi atau terkena sinar matahari langsung.
Pengaruh panas matahari akan berdampak pada kapasitas dan masa pemakaian baterai mobil.
Jika memang Anda terpaksa parkir kendaraan di tempat terbuka, sebaiknya lindungi menggunakan cover mobil. Ini akan mengurangi paparan sinar matahari langsung ke bodi, mengutip situs resmi Nissan.
Baca juga Black Adam, Anti Hero yang Doyan Membantai
Tonton Juga Black Adam