PBB Minta Perang Dihentikan di Gaza
Sekjen PBB bidang kemanusiaan Martin Griffiths pada Jumat, 5 Desember 2023, menyerukan pada dunia internasional agar menggunakan seluruh pengaruhnya demi menghentikan perang di Gaza. Pertempuran selama 90 hari di Gaza, telah membuat wilayah di Palestina itu tak bisa dihuni. Bukan hanya itu, warga Gaza juga setiap hari menghadapi ancaman karena mereka masih hidup.
PBB secara resmi menyebut sekitar 10 ribu warga Palestina tewas atau mengalami luka-luka. Sedangkan area tempat mereka bisa tinggali, malah dibombardir. Semua kejadian mengerikan ini ditonton dunia.
“Gaza telah memperlihatkan pada kita level terburuknya kemanusiaan. Kekerasan tidak dapat menyelesaikan perbedaan. Sebuah bencana kesehatan sedang terjadi,” kata Griffiths.
Griffiths mengatakan sejumlah penyakit infeksi menyebar dikalangan warga yang tinggal di tempat-tempat penampungan yang sudah kelebihan kapasitas karena saluran pembuangan limbah yang tersendat.
“Sekitar 180 perempuan Palestina melahirkan di tengah kekacauan dan anak-anak di Gaza mendengar suara peperangan yang mengerikan. Ini adalah saatnya bagi pihak-pihak terkait mematuhi seluruh kewajiban di bawah hukum internasional demi melindungi warga sipil dan membebaskan para sandera,” kata Griffiths.
Perang di Gaza meningkat pada 7 Oktober 2023 setelah pejuang Hamas menyerang Israel, yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 orang. Dampak dari hal ini, Yerusalem Barat menyatakan perang dengan melancarkan sebuah serangan udara dan serangan darat di Gaza yang menewaskan lebih dari 22.700 orang dan melukai lebih dari 58 ribu warga Palestina.
Pada akhir November 2023, Yerusalem Barat dan Hamas sepakat melakukan gencatan senjata yang sebagai balasannya 108 sandera warga negara Israel dibebaskan, begitu juga sejumlah tahanan warga negara Palestina dibebaskan.
Sumber : rt.com
Menuju Indonesia Unggul Bersama Ganjar-Mahfud
Oemar Bakrie Usia 99 Tahun Optimistis Ganjar-Mahfud Menang