Hari Internasional Menentang Hukuman Mati 2024: Peran Pbb Dalam Menghapuskan Hukuman Mati

Top News5 Views

Hari Internasional Menentang Hukuman Mati 2024: Peran PBB dalam Menghapuskan Hukuman Mati – Hari Internasional Menentang Hukuman Mati 2024 mengingatkan kita tentang pentingnya menghapuskan hukuman mati, sebuah praktik yang tidak hanya melanggar hak asasi manusia, tetapi juga tidak efektif dalam mencegah kejahatan. Dalam konteks ini, peran PBB sangat penting dalam mendorong negara-negara untuk menghapuskan hukuman mati dan mendukung mereka yang telah melakukannya.

Sejak 1989, PBB telah secara aktif mengkampanyekan penghapusan hukuman mati, mengeluarkan resolusi dan menyediakan bantuan teknis kepada negara-negara yang ingin menghapuskannya. Hari Internasional Menentang Hukuman Mati 2024 merupakan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran tentang isu ini dan mendorong masyarakat internasional untuk bergabung dalam upaya menghapuskan hukuman mati.

Hari Internasional Menentang Hukuman Mati 2024

Hari Internasional Menentang Hukuman Mati 2024: Peran PBB dalam Menghapuskan Hukuman Mati

Hari Internasional Menentang Hukuman Mati diperingati setiap tahun pada tanggal 10 Oktober. Peringatan ini merupakan momentum penting untuk meningkatkan kesadaran global tentang isu hukuman mati dan menyerukan penghapusannya secara menyeluruh. Hari ini juga menjadi kesempatan untuk menghormati para korban hukuman mati dan keluarga mereka yang terdampak.

Sejarah Hari Internasional Menentang Hukuman Mati

Gagasan untuk memperingati Hari Internasional Menentang Hukuman Mati pertama kali muncul pada tahun 1987 dari organisasi non-pemerintah (NGO) yang berfokus pada isu hukuman mati. Pada tahun 2003, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi mengakui Hari Internasional Menentang Hukuman Mati melalui resolusi A/RES/57/152.

Tujuan dari peringatan ini adalah untuk mempromosikan pemahaman dan kesadaran global tentang isu hukuman mati, serta mendorong negara-negara untuk menghapuskannya.

Hari Hewan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 4 Oktober, merupakan momen penting untuk meningkatkan kesadaran tentang kesejahteraan hewan. Makna Hari Hewan Sedunia 2024 mengajak kita untuk merenungkan peran hewan dalam kehidupan manusia dan bagaimana kita dapat menjaga kelestarian mereka.

Pentingnya Peringatan Hari Internasional Menentang Hukuman Mati 2024

Peringatan Hari Internasional Menentang Hukuman Mati 2024 menjadi sangat penting karena beberapa alasan. Pertama, masih banyak negara di dunia yang menerapkan hukuman mati, meskipun bukti menunjukkan bahwa hukuman mati tidak efektif dalam mencegah kejahatan dan bahkan dapat menyebabkan kesalahan hukum yang fatal.

Kedua, terdapat banyak kasus pelanggaran hak asasi manusia yang terkait dengan hukuman mati, seperti penyiksaan, perlakuan tidak manusiawi, dan diskriminasi. Ketiga, hukuman mati merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang tidak dapat diubah, dan penghapusannya merupakan langkah penting dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan manusiawi.

Kampanye dan Kegiatan untuk Memperingati Hari Internasional Menentang Hukuman Mati 2024

Berbagai organisasi dan individu di seluruh dunia akan melakukan kampanye dan kegiatan untuk memperingati Hari Internasional Menentang Hukuman Mati 2024. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang isu hukuman mati dan mendorong dukungan untuk penghapusannya. Beberapa contoh kampanye yang mungkin dilakukan adalah:

  • Mengadakan seminar, diskusi panel, dan lokakarya untuk membahas isu hukuman mati dari berbagai perspektif.
  • Meluncurkan petisi daring untuk mendesak pemerintah agar menghapuskan hukuman mati.
  • Menerbitkan laporan dan artikel tentang isu hukuman mati.
  • Mengadakan demonstrasi dan aksi damai untuk menyerukan penghapusan hukuman mati.
  • Menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi dan kampanye tentang Hari Internasional Menentang Hukuman Mati.

Peran PBB dalam Menghapuskan Hukuman Mati

Hari Internasional Menentang Hukuman Mati menjadi momen penting untuk merenungkan peran PBB dalam mendorong penghapusan hukuman mati di dunia. PBB, melalui berbagai badan dan mekanisme, secara aktif terlibat dalam upaya global untuk menghapuskan hukuman mati. Organisasi ini bekerja keras untuk melindungi hak asasi manusia dan memastikan bahwa semua orang diperlakukan secara adil dan bermartabat.

Dukungan PBB terhadap Penghapusan Hukuman Mati

PBB telah mengambil peran penting dalam mendorong negara-negara untuk menghapuskan hukuman mati. Organisasi ini berpendapat bahwa hukuman mati merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan tidak sesuai dengan martabat manusia. PBB menekankan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa hukuman mati lebih efektif dalam mencegah kejahatan dibandingkan dengan hukuman penjara seumur hidup.

Sebaliknya, hukuman mati justru berisiko dijatuhkan secara salah, dan tidak dapat diperbaiki.

Mekanisme PBB untuk Menghapuskan Hukuman Mati

  • Resolusi Majelis Umum PBB:Majelis Umum PBB telah mengeluarkan beberapa resolusi yang menyerukan penghapusan hukuman mati. Resolusi ini mendorong negara-negara untuk mempertimbangkan moratorium atas hukuman mati sebagai langkah menuju penghapusannya. Salah satu resolusi penting adalah Resolusi 65/206 (2010) yang menyerukan moratorium global atas hukuman mati.

  • Komite Hak Asasi Manusia PBB:Komite Hak Asasi Manusia PBB, yang mengawasi pelaksanaan Konvensi Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik, telah mengeluarkan interpretasi atas konvensi tersebut yang menyatakan bahwa hukuman mati merupakan pelanggaran hak asasi manusia. Komite ini juga menyerukan kepada negara-negara untuk menghapuskan hukuman mati.

    Peringatan Hari Pos Dunia yang jatuh pada tanggal 9 Oktober setiap tahunnya, menjadi momen penting untuk mengenang jasa para pekerja pos dalam menghubungkan manusia. Peringatan Hari Pos Dunia di Indonesia 2024 menjadi kesempatan untuk menghargai peran penting pos dalam perkembangan komunikasi dan ekonomi.

  • Mekanisme Tinjauan Berkala Universal (UPR):UPR merupakan proses yang memungkinkan semua negara anggota PBB untuk ditinjau secara berkala mengenai catatan hak asasi manusia mereka. Selama proses ini, negara-negara diminta untuk menjelaskan langkah-langkah yang mereka ambil untuk menghapuskan hukuman mati.
  • Komisi Tinggi untuk Hak Asasi Manusia PBB:Komisi Tinggi untuk Hak Asasi Manusia PBB secara aktif terlibat dalam upaya penghapusan hukuman mati. Komisi ini mengeluarkan laporan dan pernyataan yang mengutuk penggunaan hukuman mati dan mendorong negara-negara untuk menghapuskannya.

Dukungan PBB untuk Negara-negara yang Telah Menghapuskan Hukuman Mati

PBB memberikan dukungan kepada negara-negara yang telah menghapuskan hukuman mati. Organisasi ini membantu negara-negara dalam membangun sistem peradilan pidana yang adil dan efektif yang tidak bergantung pada hukuman mati. PBB juga menyediakan bantuan teknis dan keuangan untuk mendukung reformasi sistem peradilan pidana dan meningkatkan kapasitas negara-negara dalam menangani kejahatan dengan cara yang adil dan bermartabat.

Dampak Hukuman Mati terhadap Hak Asasi Manusia

Hukuman mati merupakan bentuk hukuman yang paling ekstrem dan final, dan banyak negara di dunia telah menghapuskannya. Namun, masih ada negara-negara yang menerapkan hukuman mati, dan hal ini menimbulkan banyak pertanyaan dan perdebatan terkait hak asasi manusia.

PBB telah menyatakan bahwa hukuman mati merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia, dan telah mendorong semua negara untuk menghapuskannya. Alasannya, hukuman mati tidak hanya merenggut nyawa seseorang, tetapi juga menimbulkan dampak yang luas terhadap hak-hak individu dan masyarakat.

Peringatan Hari Dokter Nasional yang jatuh pada tanggal 24 Oktober, menjadi momen penting untuk menghargai jasa para dokter dalam menjaga kesehatan masyarakat. Sejarah Hari Dokter Nasional dan Maknanya Bagi Masyarakat Indonesia mengingatkan kita akan peran penting dokter dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan bangsa.

Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Hukuman mati melanggar hak asasi manusia yang mendasar, termasuk:

  • Hak untuk hidup:Hukuman mati secara langsung melanggar hak untuk hidup, yang merupakan hak dasar setiap manusia.
  • Hak untuk tidak disiksa atau diperlakukan secara tidak manusiawi:Proses eksekusi, seperti suntikan mematikan atau hukuman gantung, dapat dianggap sebagai bentuk penyiksaan atau perlakuan yang tidak manusiawi.
  • Hak untuk mendapatkan peradilan yang adil:Sistem peradilan pidana tidak selalu sempurna, dan ada risiko kesalahan dalam kasus-kasus hukuman mati.
  • Hak untuk bebas dari perlakuan diskriminatif:Hukuman mati sering kali diterapkan secara tidak adil, dengan orang-orang dari kelompok minoritas atau mereka yang tidak mampu mendapatkan bantuan hukum yang memadai lebih mungkin dijatuhi hukuman mati.

Kasus Kontroversial

Ada banyak kasus hukuman mati yang menimbulkan kontroversi terkait hak asasi manusia. Salah satu contohnya adalah kasus Troy Davis di Amerika Serikat, yang dijatuhi hukuman mati atas tuduhan pembunuhan. Davis selalu menyatakan dirinya tidak bersalah, dan banyak orang yang percaya bahwa dia tidak mendapat peradilan yang adil.

Kasus ini menimbulkan pertanyaan tentang keadilan sistem peradilan pidana dan apakah hukuman mati benar-benar dapat diterapkan dengan adil dan akurat.

Ketidak-efektifan Hukuman Mati

Banyak penelitian menunjukkan bahwa hukuman mati tidak efektif dalam mencegah kejahatan.

Beberapa argumen yang mendukung pernyataan ini adalah:

  • Tidak ada bukti kuat:Tidak ada bukti yang kuat bahwa hukuman mati lebih efektif dalam mencegah kejahatan dibandingkan dengan hukuman penjara seumur hidup.
  • Faktor lain:Kejahatan merupakan fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, dan kurangnya akses pendidikan. Hukuman mati tidak akan menyelesaikan masalah-masalah ini.
  • Biaya yang tinggi:Proses hukuman mati jauh lebih mahal daripada hukuman penjara seumur hidup, dan biaya ini tidak sebanding dengan manfaatnya.

Alternatif Hukuman Mati

Meskipun hukuman mati masih menjadi praktik di beberapa negara, semakin banyak negara yang memilih untuk menghapuskannya. Hal ini didorong oleh kesadaran bahwa hukuman mati bukanlah solusi yang efektif untuk kejahatan, dan ada alternatif yang lebih manusiawi dan efektif dalam mencegah kejahatan dan merehabilitasi pelaku.

Alternatif Hukuman Mati yang Lebih Manusiawi dan Efektif

Beberapa alternatif hukuman mati yang lebih manusiawi dan efektif meliputi:

  • Penjara Seumur Hidup:Hukuman ini melibatkan pemenjaraan pelaku kejahatan tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat. Penjara seumur hidup memungkinkan pelaku kejahatan untuk menjalani hukuman mereka tanpa risiko dieksekusi, memberikan mereka kesempatan untuk merenungkan perbuatan mereka dan mungkin bertobat.
  • Penjara Seumur Hidup dengan Kemungkinan Pembebasan Bersyarat:Hukuman ini memungkinkan pelaku kejahatan untuk dibebaskan setelah menjalani hukuman tertentu, asalkan mereka telah menunjukkan penyesalan dan perilaku baik selama masa pemenjaraan. Sistem ini memberikan peluang bagi pelaku kejahatan untuk direhabilitasi dan kembali ke masyarakat.
  • Program Rehabilitasi:Program rehabilitasi dirancang untuk membantu pelaku kejahatan mengatasi masalah yang mendasari perilaku mereka, seperti penyalahgunaan narkoba, gangguan mental, atau trauma masa kecil. Program-program ini dapat mencakup konseling, terapi, dan pendidikan, yang bertujuan untuk membantu pelaku kejahatan menjadi anggota masyarakat yang produktif.

    Hari Berkirim Surat Internasional yang diperingati pada tanggal 9 Oktober, menjadi momentum untuk mengingat kembali tradisi menulis surat sebagai media komunikasi. Hari Berkirim Surat Internasional 2024 di Indonesia merupakan kesempatan untuk mengenang masa lalu dan merasakan kembali kehangatan pesan tertulis.

  • Kompensasi kepada Korban:Selain hukuman penjara, pelaku kejahatan dapat diwajibkan untuk memberikan kompensasi kepada korban atau keluarga korban. Kompensasi ini dapat berupa uang, bantuan hukum, atau dukungan emosional.

Rehabilitasi dan Pemulihan Pelaku Kejahatan

Alternatif hukuman mati, khususnya program rehabilitasi, dapat membantu dalam rehabilitasi dan pemulihan pelaku kejahatan. Program-program ini memberikan pelaku kejahatan kesempatan untuk:

  • Mengenali dan mengatasi akar masalah yang mendasari perilaku kriminal mereka:Melalui konseling dan terapi, pelaku kejahatan dapat memahami faktor-faktor yang menyebabkan mereka melakukan kejahatan dan mengembangkan strategi untuk mengatasi masalah tersebut.
  • Mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk hidup produktif di masyarakat:Program-program rehabilitasi dapat menyediakan pelatihan vokasional, pendidikan, dan dukungan pekerjaan, yang memungkinkan pelaku kejahatan untuk mendapatkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan dan menjadi anggota masyarakat yang produktif.
  • Membangun kembali hubungan dengan keluarga dan komunitas:Program-program rehabilitasi dapat membantu pelaku kejahatan untuk membangun kembali hubungan dengan keluarga dan komunitas mereka, yang dapat membantu mereka untuk mengintegrasikan kembali ke dalam masyarakat.

Contoh Negara yang Telah Berhasil Menerapkan Alternatif Hukuman Mati

Beberapa negara telah berhasil menerapkan alternatif hukuman mati dan mencapai hasil yang positif, seperti:

  • Kanada:Kanada telah menghapuskan hukuman mati pada tahun 1976 dan menggantinya dengan penjara seumur hidup. Sejak itu, tingkat kejahatan di Kanada telah menurun, dan sistem peradilan pidana telah menjadi lebih adil dan manusiawi.
  • Afrika Selatan:Afrika Selatan menghapuskan hukuman mati pada tahun 1995 dan menggantinya dengan penjara seumur hidup. Sejak itu, negara ini telah mengalami penurunan yang signifikan dalam tingkat kejahatan, dan sistem peradilan pidana telah menjadi lebih adil dan efektif.
  • Australia:Australia telah menghapuskan hukuman mati di tingkat federal pada tahun 1973 dan di tingkat negara bagian pada tahun 1985. Negara ini telah berhasil menerapkan sistem peradilan pidana yang berfokus pada rehabilitasi dan pemulihan pelaku kejahatan.

Pandangan Publik terhadap Hukuman Mati: Hari Internasional Menentang Hukuman Mati 2024: Peran PBB Dalam Menghapuskan Hukuman Mati

Pandangan publik terhadap hukuman mati merupakan faktor penting dalam menentukan kebijakan negara terkait dengan penerapannya. Persepsi masyarakat terhadap hukuman mati dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk keyakinan agama, nilai-nilai moral, dan pengalaman pribadi.

Hari Berkirim Surat Internasional yang diperingati pada tanggal 9 Oktober, mengingatkan kita pada pentingnya menjaga tradisi berkirim surat sebagai media komunikasi. Mengenal Lebih Dekat Hari Berkirim Surat Internasional 2024 menawarkan kesempatan untuk memahami lebih dalam sejarah dan makna di balik tradisi berkirim surat.

Perbedaan Pandangan Publik di Berbagai Negara, Hari Internasional Menentang Hukuman Mati 2024: Peran PBB dalam Menghapuskan Hukuman Mati

Pandangan publik terhadap hukuman mati sangat beragam di berbagai negara. Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dukungan terhadap hukuman mati masih cukup tinggi. Sementara di negara-negara Eropa, dukungan terhadap hukuman mati jauh lebih rendah. Perbedaan ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk sejarah, budaya, dan sistem hukum yang berlaku.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Pandangan Publik

Beberapa faktor utama yang memengaruhi pandangan publik terhadap hukuman mati antara lain:

  • Keyakinan agama: Beberapa agama, seperti Islam, mendukung hukuman mati untuk kejahatan tertentu. Sementara agama lain, seperti Kristen, memiliki pandangan yang lebih beragam.
  • Nilai-nilai moral: Orang-orang yang percaya bahwa hukuman mati merupakan cara yang efektif untuk menghukum kejahatan serius cenderung mendukungnya. Sebaliknya, orang-orang yang percaya bahwa hukuman mati merupakan pelanggaran hak asasi manusia cenderung menentang.
  • Pengalaman pribadi: Pengalaman pribadi, seperti menjadi korban kejahatan atau memiliki anggota keluarga yang dihukum mati, dapat memengaruhi pandangan seseorang terhadap hukuman mati.
  • Kepercayaan terhadap sistem peradilan: Orang-orang yang percaya bahwa sistem peradilan tidak sempurna dan berpotensi salah menghukum cenderung menentang hukuman mati.
  • Faktor sosial-ekonomi: Studi menunjukkan bahwa tingkat dukungan terhadap hukuman mati lebih tinggi di kalangan masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan dan pendapatan yang rendah.

Statistik Dukungan atau Penolakan terhadap Hukuman Mati

Negara Dukungan Penolakan
Amerika Serikat 55% 45%
Kanada 30% 70%
Inggris 15% 85%
Jepang 40% 60%
India 65% 35%

Penting untuk dicatat bahwa statistik ini hanya menunjukkan gambaran umum dan mungkin tidak mencerminkan pandangan publik secara keseluruhan di setiap negara. Faktor-faktor lain, seperti metode pelaksanaan hukuman mati, jenis kejahatan yang dihukum mati, dan peran media, juga dapat memengaruhi pandangan publik.

Masa Depan Penghapusan Hukuman Mati

Meskipun kemajuan signifikan telah dicapai dalam menghapuskan hukuman mati di dunia, masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mewujudkan dunia tanpa hukuman mati. Tantangan ini beragam, mulai dari perbedaan pandangan politik dan budaya hingga kurangnya akses keadilan dan kebebasan bagi para terpidana.

Tantangan dalam Menghapuskan Hukuman Mati

Tantangan utama dalam menghapuskan hukuman mati adalah:

  • Perbedaan Pandangan Politik dan Budaya:Beberapa negara masih mempertahankan hukuman mati berdasarkan keyakinan bahwa hukuman tersebut merupakan cara yang efektif untuk menghukum kejahatan serius. Perbedaan budaya dan nilai-nilai yang ada di berbagai negara juga menjadi faktor penghambat.
  • Kurangnya Akses Keadilan dan Kebebasan:Dalam banyak kasus, sistem peradilan pidana di beberapa negara tidak adil dan tidak memberikan akses keadilan yang setara bagi semua orang. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan pengadilan dan hukuman mati yang tidak pantas.
  • Ketakutan Terhadap Kriminalitas:Beberapa negara berpendapat bahwa hukuman mati diperlukan untuk mencegah kejahatan dan menjaga keamanan masyarakat. Namun, penelitian menunjukkan bahwa hukuman mati tidak efektif dalam mengurangi tingkat kejahatan.
  • Pengecualian Hukuman Mati:Beberapa negara mengizinkan hukuman mati untuk kejahatan tertentu, seperti terorisme atau kejahatan narkoba. Hal ini membuat proses penghapusan hukuman mati menjadi lebih rumit.

Strategi Mempercepat Penghapusan Hukuman Mati

Meskipun ada banyak tantangan, terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mempercepat penghapusan hukuman mati:

  • Peningkatan Akses Keadilan dan Kebebasan:Memperkuat sistem peradilan pidana dan memastikan akses keadilan yang setara bagi semua orang adalah langkah penting. Hal ini dapat dicapai melalui reformasi hukum, pelatihan hakim dan jaksa, dan peningkatan akses bantuan hukum.
  • Promosi Hak Asasi Manusia:PBB dan organisasi internasional lainnya dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan hak asasi manusia dan menentang hukuman mati. Kampanye edukasi dan advokasi dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya hukuman mati.
  • Pengembangan Alternatif Hukuman Mati:Penting untuk mengembangkan alternatif hukuman mati yang efektif, seperti hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat. Hal ini akan memberikan keadilan bagi korban dan keluarga mereka tanpa mengambil nyawa.
  • Kerjasama Internasional:Kerjasama internasional sangat penting dalam upaya menghapuskan hukuman mati. Negara-negara dapat saling mendukung dan berbagi pengalaman dalam menerapkan strategi penghapusan hukuman mati.

Contoh Negara yang Telah Menghapuskan Hukuman Mati

Beberapa negara telah berhasil menghapuskan hukuman mati, seperti Kanada, Meksiko, dan Afrika Selatan. Pelajaran yang dapat dipetik dari negara-negara ini adalah:

  • Komitmen Politik:Keberhasilan penghapusan hukuman mati membutuhkan komitmen politik yang kuat dari pemerintah dan pemimpin negara.
  • Dukungan Masyarakat:Dukungan masyarakat sangat penting dalam mendorong pemerintah untuk menghapuskan hukuman mati. Kampanye edukasi dan advokasi dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya hukuman mati.
  • Reformasi Hukum:Reformasi hukum yang komprehensif diperlukan untuk menghapuskan hukuman mati dan mengganti dengan alternatif yang lebih manusiawi.

Ringkasan Terakhir

Penghapusan hukuman mati merupakan langkah penting dalam membangun dunia yang lebih adil dan manusiawi. PBB, bersama dengan negara-negara dan organisasi masyarakat sipil, terus bekerja keras untuk mencapai tujuan ini. Hari Internasional Menentang Hukuman Mati 2024 adalah momen penting untuk merenungkan kembali peran kita dalam mendukung penghapusan hukuman mati dan membangun dunia yang lebih adil dan bermartabat bagi semua.

Bagian Pertanyaan Umum (FAQ)

Apakah hukuman mati masih diterapkan di banyak negara?

Ya, hukuman mati masih diterapkan di banyak negara di dunia. Meskipun jumlah negara yang menerapkan hukuman mati semakin berkurang, masih banyak negara yang mempertahankan praktik ini.

Apa saja argumen utama yang mendukung penghapusan hukuman mati?

Argumen utama yang mendukung penghapusan hukuman mati meliputi pelanggaran hak asasi manusia, kemungkinan kesalahan pengadilan, dan ketidakmampuan hukuman mati dalam mencegah kejahatan.

Bagaimana masyarakat dapat berkontribusi dalam upaya menghapuskan hukuman mati?

Masyarakat dapat berkontribusi dengan meningkatkan kesadaran tentang isu ini, mendukung organisasi yang mengkampanyekan penghapusan hukuman mati, dan mendorong pemerintah untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam menghapuskan hukuman mati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *