Teten Masduki: Jaga NKRI dan Pancasila

Bandung20 Views

Teten Masduki: Jaga NKRI dan PancasilaKediaman sesepuh Jabar Solihin GP, Gubernur Jabar 1970-1975 yang juga Sekretaris Pengendalian Operasioal Pebangunan 1977-1992, di Cisitu Indah Kota Bandung hari, Selasa sore (20/6/2017), bersuasana lain. Pasalnya tanpa banyak yang mengetahui atau nyaris diam-diam Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Teten Masduki, mengunjungi Mang Ihin sapaan akrab Solihin GP. “Saya baru bisa berkunjung hari ini. Saat bertemu tadi, cukup banyak pesan penting untuk kami. Intinya, ia berpesan sangatlah penting menjaga NKRI dan Pancasila,” papar Teten yang dalam kunjungan ini ia dampingi istrinya.

Teten setelah beberapa saat setelah ia keluar dari pintu rumah kediaman Solihin GP. Kala itu Teten diantar isteri Mang Ihin Maryam Harmain, serta Yani SGP putri ke-2 Mang Ihin. Tampak pada iringan ini ada penjenguk lain, Yena Iskandar beserta suaminya, Budi Arisandi. Yang terakhir ini Yena dikenal sebagai putri almarhum Nanang Iskandar Ma’soem pengusaha sukses Jawa Barat.

“Sebelumnya kami sudah berkomunikasi dengan Kang Teten melalui Kang Eka Santosa, untuk bertemu di sini. Kebetulan, saya dan suami punya kesempatan hari ini. Selepas beliau dirawat di RS Advent,” kata Yena yang merasakan suasana khusus pada kunjungan kali ini. “Terharu sekaligus teringat, akan perjuangan ayah (Nanang Iskandar Ma’some) bersama Mang Ihin, selalu memikirkan dan beraktivitas meningkatkan kesejahteraan warga Jabar,” lanjut dia.

Pesan Presiden Jokowi

Masih di kediaman Mang Ihin, Teten pada kunjungannya yang dimulai sejak pukul 15.30 WIB selama kurang lebih 30 menit, menyempatkan diri melayani wawancara bersama awak media.

Menurut Teten, pertemuan khusus kali ini dengan Mang Ihin yang juga didampingi rekannya di DPKLTS (Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda) Prof. Dr. Mubiar Purwasasmita, berdiskusi secara mendasar tentang kondisi regional Jabar dan nasional.”Secara khusus beliau menitipkan, untuk menjaga kondusivitas NKRI dan Pancasila. Penting pula menghindarkan tumbuhnya fenomena intoleransi, dan radikalisme. Disinggung juga, soal pentingnya menjaga kondisi lingkungan di Jabar seperti biasanya.”

Terkait fenomena ribuan para Bidan Desa dan THL-TBPP (Tenaga Harian Lepas dan Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian), yang selama ini menuntut diangkat sebagai PNS, menurutnya hal ini menjadi bidang perhatiannya. “Diakui, selama ini ada gambaran keliru tentang status PNS. Ini berkaitan dengan status pensiun mereka, kelak. Padahal, mereka sama-sama sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara),” begitu ujarnya sambil menambahkan –“Bagi para Bidan Desa dan Penyuluh Pertanian yang usianya kurang dari 35 tahun, sebagian besar sudah diakomodir. Yang di atas usia 35 tahun, sedang dicari rumusannya.”

Di akhir paparannya itu, Teten sempat mengungkapkan keprihatinannya dari banyak pimpinan daerah yang selalu menjanjikan mengangkat pegawai dalam kampanye kepemilihannya.”Bila hal ini berlanjut, bisa-bisa APBN dan APBD hanya habis untuk mendanai mereka (pegawai). Ini harus segera diakhiri,” ujarnya sambil menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo, “Tadi saya sampaikan ke Mang Ihin salam dari Pak Presiden yang memang belum sempat berkunjung ke sini. Beliau menaruh hormat tinggi terhadap Mang Ihin, sebagai tokoh Jawa Barat dan nasional.”

Secara terpisah, Eka Santosa Ketua Umum Gerakan Hejo yang turut mengatur kunjungan ini, yang juga dikenal sebagai rekan seiring Mang Ihin dalam perjuangan memulihkan kondisi lingkungan hidup di Jawa Barat, dalam 10 tahun terakhir: “Semoga saja Pak Jokowi pun berkenan meluangkan waktu berkunjung, seperti yang dilakukan Wapres Jusuf Kalla ketika masih drawat di RS Advent.”

 

Hari Safiari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *