Solihin GP: Banyak Pemimpim Tukang Nyuri!

Solihin GP: Banyak Pemimpim Tukang Nyuri!Sesepuh Jawa Barat Solihin GP (91) “turun gunung”, ini mungkin judul lain dari gebrakannya kali ini. Pasalnya, Ia masih dengan gaya kepemimpinan yang kharismatik seperti era-nya kala tahun 1970-an dengan tagline yang masih diingat warga di pelosok Jabar Rakgantang – Gerakan Gandrung Tatangkalan.

Hari Sabtu (10/9/2016) di Kampung Pasir Jirak Desa Ciporeat Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung, Ia menggerakkan ratusan aktivis lingkungan hidup yang tergabung pada DPKLTS (Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda). “Ini yang saya impikan akhir-akhir ini. Bergerak kembali menghijaukan Jabar yang 650.000 hektar lahannya kritis, dalam 10 tahun terakhir. Hijaukan lagi melalui Rakgantang jilid baru !,” ujarnya di tengah-tengah mengapresiasi kegiatan aktivis PMDHM (Pemberdayaan Masyarakat Desa Hijau Mandiri) rintisan rintisan tokoh setempat Joni Siswandi.

Hadir dalam kegiatan ini yang sekaligus sebagai 15 tahun peringatan DPKLTS, di antaranya: Eka Santosa, Ketua Umum Gerakan Hejo; Iwan Sulanjana, Penasehat DPKLTS; Hadi Daryanto, Dirjen Perhutanan Sosial & Kemitraan Lingkungan Hidup; Anang Sudarna, Kepala BPLHD Jabar; Dodi Susanto, Kepala BPDAS Citarum- Ciliwung; dan beberapa pimpinan serta pegiat komunitas lingkungan hidup.

Tukang Nyuri

Menarik disimak dalam perhelatan yang bernuansa mengembalikan “kehijauan dan gemah ripah” lingkungan hidup di Jabar, ditahbiskan Duta Rakgantang (jilid baru). Duta itu pasangan pesohor Denny Chandra dan aktivis sosial-kemasyarakatan serta lingkungan hidup Yeni Fatmawati. “Suatu kehormatan besar bagi kami berdua menyandang predikat ini. Yang lebih menggembirakan, sejak sekarang saya akan berusaha menggaunggkan Rakgantang jilid baru ke beberapa rekan di tingkat nasional maupun daerah”, kata Denny Chandra sesaat pasangan ini dinobatkan.

Setelahnya, Solihin GP dengan suara berintonasi khas untuk seusianya, mengeluarkan uneg-unegnya atas kerusakan lingkungan hidup di Jabar:”Harus kita ingat, ini akibat dari para pemimpim mulai bupati, walikota dan pejabat di atasnya di Jabar, teu peduli dengan krisis lingkungan hidup. Kebanyakan dari mereka masih suka nyuri. Padahal ada uang di APBD Jabar mengendap sampai Rp 8 T. Ini kan keterlaluan … ?!”. Tak pelak ujaran Mang Ihin panggilan akrab Solihin GP memperoleh sambutan gemuruh tepuk tangan dari para hadirin. “Inilah Mang Ihin, bicaranya masih tajam dan ceplas-ceplos, tanpa kompromi bagi perusak lingkungan. Pemimpin Jabar masa datang, haruslah seperti ini, tak suka mencuri”, komentar dari beberapa hadirin dengan ckup lantang.

Alhasil pencanangan Rakgantang di Ciporeat ini menurut beberapa pegiat lingkungan di Jabar, dianggap sebagai angin segar untuk kejengahan tata lingkungan di perkotaan dan pedesaan Jabar yang kini rusak dimana-mana. “Boleh diuji di lapangan, rintisan swadaya kami sejak era 2000-an di daerah kami tak mengandalkan dana pemerintah. Hasilnya, kini sudah dirasakan oleh ribuan orang di beberapa kabupaten. Contoh nyata, mata air di Ciporeat kini muncul kembali setelah daerah ini dihijaukan oleh warga”, pungkas Jono Siswandi yang kini daerahnya dijadikan pusat percontohan di Jawa Barat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *