Bandung

Atasi Kemarau, PDAM Membuat Progam Berbagi Air

64
×

Atasi Kemarau, PDAM Membuat Progam Berbagi Air

Share this article

Atasi Kemarau, PDAM Membuat Progam Berbagi AirWarga pemesan air bantuan PDAM Tirtawening diminta untuk berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk mengamankan jalur distribusi hingga ke lokasi pelaporan. Hal ini bertujuan untuk menghindari penjegalan kendaraan pengangkut distribusi air dari PDAM Tirtawening oleh warga lain di tengah perjalanan menuju titik pelapor.

“Ini kejadian warga saling jegal di jalan. Saya instruksikan kalau (kendaraan pengangkut air) tidak bisa lewat situ (area penjegalan), kembali, karena menghargai mereka yang sudah mendaftar secara teratur di dalam laporan ke PDAM Tirtawening,” tutur Direktur Utama PDAM Tirtawening Sonny Salimi, di Bandung, Kamis, 28 September 2017.

Seperti diketahui, dalam mengantisipasi terhambatnya layanan air akibat kekeringan ini, PDAM Tirtawening membuat progam Berbagi Air sebagai langkah solutif. PDAM Tirtawening menyediakan layanan air gratis dengan menggunakan 12 truk kapasitas 5000 liter dan 3 mobil pikap bermuatan tangki air ke kantong-kantong wilayah pelanggan.

Laporan keluhan pelanggan itu mereka terima melalui Whatsapp nomor 081222236672, Instagram, email, Facebook, hingga telepon langsung.

Dalam pengiriman bantuan air petugas menggunakan truk tangki berkapasitas 5000 liter untuk di kawasan terbuka dengan akses masuk kendaraan lebar, dan mobil pikap yang mengangkut 2 kubik air diperuntukkan bagi pelanggan di gang kecil.

Pelanggan dibolehkan mengisi air semampunya, dibantu oleh koordinator lapangan yang juga petugas relawan Berbagi Air bersama aparat kewilayahan.
Pasokan air terganggu

Sonny menjelaskan, PDAM Tirtawening hanya bertugas mendistribusikan air gratis kepada warga berdasarkan laporan masuk. Pasokan air baku di Situ Panunjang, Pangalengan, Kabupaten Bandung, masih belum mencukupi.

“Pasokan air masih terkendala. Dari 24 jam, selama 6 jam terganggu. 6 jam itu cuma mengolah antara 900 atau 800 liter, masih hilang 1000 liter,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, pihaknya tidak akan memberikan bantuan air bersih bagi warga yang melakukan penjegalan pasokan air. Hal ini karena mereka harus mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan.

“Kami sudah standar, kalau ada jegal tetap tidak bisa tembus, jadi balik lagi, dan kami tidak membagikan air sama kepada yang menjegal karena itu ilegal, terlepas butuh atau tidak butuh, ada prosedur. Kalau sudah aturan dilanggar nanti kacau,” tuturnya.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *