Forum Rakyat Antikorupsi (FRA) meminta Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mundur dari jabatannya karena terjadi kasus dugaan korupsi penempatan dana iklan Bank BJB yang kini tengah dilidik oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Permintaan mundur dari FRA karena Yuddy sebagai dirut harus tanggungjawab pengucuran dana hingga miliaran rupiah tersebut, akhirnya menjadi masalah.
“Terlibat atau tidak, sebaiknya Yuddy harus mundur dari jabatannya. Hal ini sebagai tanggungjawab pimpinan mengapa dana ratusan miliar tersebut menjadi masalah,” ungkap Koordinator FRA Triandi S, dalam siaran persnya.
Forum yang berbasis di lingkungan kampus Jatinangor, Sumedang ini juga, berencana melakukan unjukrasa di kantor pusat Bank BjB di Naripan Kota Bandung, jika Yuddy tidak juga mundur dengan legowo hingga minggu depan. “Kami menunggu hingga minggu depan, jika tidak juga mundur dari jabatannya, kami akan unjukrasa bersama koalisi pergerakan mahasiwa. Tujuan tidak lain untuk menyelamatkan BUMD Jabar , ” ujar Triandi.
KPK tengah mengusut kasus dugaan korupsi penempatan dana iklan Bank BJB. Informasinya, Bank BJB telah melakukan markup dana penempatan iklan pada 2021-2023. Total uang markup itu kurang lebih Rp200 miliar dalam kurun waktu tersebut. Penggelembungan mencapai 100 persen. Misal, setiap pemasangan iklan di satu media, seharga RP200 juta dalam satu kali placement, akan digelembungkan hingga Rp400 juta.
Disebutkan KPK telah menetapkan lima orang tersangka di kasus ini. Dua di antaranya dari pihak internal BJB. Sementara tiga orang lainnya merupakan pihak swasta.
“Pada waktunya nanti akan diumumkan,” kata Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu kepada wartawan beberaoa waktu lalu di Bogor.
Baca Juga: Kisah dan Mukjizat Nabi Ibrahim Alaihissalam
Baca Juga: Pers Sebagai Pilar Keempat Demokrasi
