Banjir Bandang Terjang Kabupaten Malaka

Banjir Bandang Terjang Kabupaten MalakaAksi. Banjir bandang yang terjadi akibat meluapnya Sungai Benanain di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), wilayah batas RI-Timor Leste, merendam ratusan hektare lahan pertanian warga di dua desa wilayah itu.

“Jagung yang sudah kami tanam dipastikan tidak bisa dipanen karena rusak diterjang banjir bandang yang terjadi sejak awal Desember 2014,” kata Milus Kehi, kepala Dusun Airae, Desa Sikun, yang dihubungi dari Kupang, Selasa (6/1/2015).

Dia mengatakan, tanaman jagung, padi, dan sejumlah tanaman lain rusak diterjang banjir. Kemudian, lumpur juga melanda desa itu sejak awal Desember.

Menurut dia, luapan banjir akibat dari belum adanya tembok penahan di sekitar desa tersebut. Air banjir di sungai tersebut pun mudah meluap dan memasuki desa yang berada di sepanjang bantarannya.

Dikarenakan meluap dengan sangat mudah, maka air banjir dan sejumlah material masuk ke rumah penduduk hingga meratakan seluruh lahan pertanian warga.

“Kami, warga di Desa Sikun, rata-rata adalah petani, dan karena itu lahan pertanian menjadi tumpuan hidup. Namun demikian, jika sudah diterjang banjir, kami mau hidup bagaimana,” katanya.

Persediaan bahan makan yang ada di lumbung juga sudah menipis dan saat ini warga mulai mengonsumsi kelapa kering dan pisang serta ubi jalar.

Dalam kondisi tersebut, lanjut Milus, Pemerintah Daerah Malaka belum memberikan bantuan apa pun kepada warga.

“Sebagai kepala dusun, saya sudah sampaikan kepada kepala desa untuk disampaikan kepada bapak camat dan bapak bupati, namun hingga kini belum ada bantuan apa pun,” katanya.

Menurut Milus, banjir menerjang desa itu sejak awal Desember 2014. Kendati masih berupa banjir kiriman dari beberapa daerah di hulu sungai yaitu Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dan Timor Tengah Utara (TTU), kondisi warga sudah sangat parah.

“Kami butuh bantuan segera. Kami sekarang hanya bisa bertahan dengan makanan seadanya seperti kelapa kering dan ubi yang persediaannya pun hampir habis,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed