Ridwan Kamil Ungkap Rahasia Lahirnya Bandros

Ridwan Kamil Ungkap Rahasia Lahirnya BandrosAKSI. Bus wisata tentu sangat berbeda dengan bus umum. Secara tampilan, bus wisata lebih elegan dengan corak mencolok, sehingga menarik bagi wisatawan.

Seperti Bus City Tour Jakarta yang menjadi salah satu daya tarik wisata Ibukota. Wisatawan lokal maupun mancanegara dapat merasakan sensasi keliling kota dari Monas hingga Bundaran Hotel Indonesia naik bus wisata bertingkat dua tersebut secara cuma-cuma.

Berkaca dari Bus City Tour Jakarta dan bus wisata kota-kota besar di dunia, Bandung pun telah menyiapkan Bandung Tour On Bus atau biasa disebut Bandros. Bus wisata yang dikonsep oleh Walikota Bandung, Ridwan Kamil, akan mengajak wisatawan berkeliling kota.

Ridwan Kamil menceritakan, lahirnya Bandros berawal dari mimpinya mempunyai bus wisata untuk Bandung. Namun, pria yang kerap disapa Kang Emil ini ingin Bandung mempunyai bus wisata yang unik dan berbeda dari kota-kota lainnya.

ā€œSaya mimpi punya bus wisata, tetapi di mana-mana terlihat sama, yaitu bus besar dengan sticker. Tetapi, menurut saya itu tidak ada bedanya sama transportasi negara lain, sehingga akhirnya mendesain sendiri. Jadi, Bandros itu gabungan antara bus merah London dan Tram San Fransisco,ā€ ceritanya di Pendopo Walikota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Sabtu 25 April 2015.

Kami berkesempatan mengintip isi dalam Bandros ketika mengikuti pawai Karnaval Asia Afrika. Pada bagian bawah, terdapat tujuh kursi panjang yang bisa diduduki dua sampai tiga penumpang, termasuk satu di samping kiri supir. Sementara, di bagian belakang terdapat ruang seperti balkon yang dibatasi besi untuk melihat pemandangan kota.

Salah satu keunikan Bandros adalah tanpa kaca samping, sehingga penumpang bisa memanjakan mata menikmati pemandangan sekitar, termasuk bangunan-bangunan kuno saat melintas di Jalan Asia Afrika. Tidak hanya itu, sebuah tangga pada sisi kanan dalam bus akan mengantarkan kita merasakan sensasi menikmati pemandangan kota dari atas Bandros.

Kita bisa memilih salah satu dari enam bangku yang tersedia atau berdiri sambil berpegangan pada sebuah besi pembatas. Dari atas bus, kita dapat melihat megahnya Hotel Savoy Homann, cantiknya Museum Asia Afrika yang masih dipenuhi bendera-bendera negara peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) dan Gedung Merdeka, serta Masjid Raya Bandung ketika melintas di Jalan Asia-Afrika.

Oleh karenanya, ketika naik bus wisata ini jangan lupa membawa kamera. Sejauh mata memandang, kita bisa mengabadikan foto bangunan-bangunan bersejarah tersebut. Sayangnya, baru ada lima unit Bandros sejak pertama kali muncul setahun yang lalu, sehingga Pemerintah Kota Bandung masih ingin menambah jumlah dan menetapkan rute regulernya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed