Aksi Pengemudi Gojek Demo Manajemen

Di awal kehadirannya di kota Bandung, ojek berbasis online atau Gojek dianggap saingan terberat ojek pangkalan (opang). Konflik gojek dengan opang seringkali terjadi bahkan hingga bentrokan fisik.

Namun kali ini pengemudi Gojek di Bandung yang jumlahnya ribuan ini, justru berkonflik dengan pihak managemen PT Gojek Indonesia wilayah Bandung.

“Kami melakukan aksi ini lantaran merasa dirugikan dengan kebijakan dari manajemen Gojek. Apalagi, sebagian besar pengemudi Gojek wilayah Bandung mendapatkan suspend (hukuman) berbentuk skorsing massal mulai hari Senin (30/11),” kata salah satu pengemudi Gojek, Asep, di sela-sela aksi di depan kantor manajemen Gojek di Jalan BKR, Bandung, Selasa (1/12).

Menurut Asep suspend ini diberikan kepada para pengemudi Gojek lantaran manajemen Gojek menduga adanya orderan fiktif. Akibatnya, manajemen Gojek langsung melakukan skorsing massal.

“Di Bandung ini ada sekira 35 ribu total pengemudi Gojek di Bandung, hampir separuhnya di suspend. Akibatnya kami tidak bisa beroperasi bahkan didenda yang jumlahnya sampai jutaan rupiah,” ujarnya.

Asep mengeluhkan kerugian yang diterima akibat suspend tersebut, masih berlanjut, mereka juga harus membayar cicilan handphone dan atribut Gojek tetap dilakukan oleh pihak Managemen dengan memotong dari pendapatan,

“Jelas dirugikan, kita tidak bisa beroperasi tapi tetap dipotong juga terus berjalan. Sudah tak ada pemasukan pengeluaran jalan terus,” katanya.

Agar konflik ini tidak berlarut-larut, pengemudi Gojek ingin meminta bantuan walikota Bandung,Ridwan Kamil untuk mencarikan solusi atas permasalahan ini.

“Kami minta bantuan kang Emil untuk membantu mencarikan solusi untuk menyelesaikan masalah ini,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed