Abu Bromo Ancam Ribuan Hektare Tanaman Kentang

Abu Bromo Ancam Ribuan Hektare Tanaman KentangAbu Bromo dilaporkan mengguyur kawasan Tengger di Kabupaten Lumajang, Jumat, 25 Desember 2015. Ratusan hektare tanaman penduduk Desa Argosari, Kecamatan Senduro terancam mati. “Seperti hujan gerimis,” kata Subakri, 50 tahun, warga Desa Argosari kepada Tempo, Jumat, 25 Desember 2015.

Hujan abu vulkanis Gunung Bromo sudah empat hari mengguyur Argosari. Namun hari ini abu yang dirasakan warga lebih tebal dari sebelumnya.  Rumput bahkan  sudah tidak hijau lagi karena daunnya tertutup abu. Subakri khawatir tanaman kentangnya mati.

Subakri mengaku ada empat hektare lahan yang dikelolanya saat ini dan ditanami kentang. “Daunnya tertutup abu Bromo,” kata dia. Kalau tidak dibersihkan, kata Subakri, tanamannya bisa mati.

Menurut Subakri, tanaman kentang yang terguyur abu Bromo ini baru berumur antara 30 – 40 hari. Sedangkan kentang baru dipanen pada umur sekitar 100 hari. Umurnya belum separuh menjelang panen, namun sudah terancam mati terkena abu Bromo.

Warga sebenarnya sudah berupaya untuk membersihkan abu dengan cara menyirami dengan air. “Belum selesai menyiram, abu Bromo sudah datang lagi dan menutupi daun lagi,” ujar Subakri.

Subakri berharap hujan turun agak deras sehingga bisa membersihkan abu yang menempel pada daun. “Namun hujan yang turun hanya gerimis, tidak bisa membuat daun bersih dari abu Bromo,” katanya.

Selain berdampak pada tanaman, abu Bromo juga mengganggu aktifitas warga setempat karena harus mengenakan masker. Pemerintah Kabupaten Lumajang memang telah membagikan masker baru-baru ini.

Sementara itu, laporan Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bromo menyebutkan sejak beberapa hari terakhir ini angin berhembus ke arah timur. Hal inilah yang mengakibatkan abu Bromo terbawa angin ke arah Desa Argosari.

Asap yang membawa serta abu Bromo menyembur setinggi 1000 meter di atas puncak kawah atau 3329 meter di atas permukaan laut. Tremor dominan terakhir hingga pukul 06.00 masih diatas 10 milimeter. Suara gemuruh juga masih terdengar dari kawah Bromo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed