Beberapa hari terakhir ini gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta riuh rendah. Secara bergantian gelombang kelompok masyarakat, pemuda, mahasiswa menggelar aksi demonstrasi. Dan kini giliran Massa dari Front Rakyat Bersatu (FRB) melakukan aksi di depan Gedung KPK, (Selasa, 29/12). Mereka mendesak agar KPK berani menuntaskan kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial (Bansos) Sumatera Utara.
Massa FRB pun menuntut pimpinan KPK yang baru untuk segera memanggil HM Prasetyo (MP) dan Surya Paloh (SP) karena tersangkut kasus ini.
Kordinator Lapangan FRB Fadli menilai, pimpinan KPK saat ini seperti tidak memiliki keberanian dalam memberantas dugaan korupsi dana Bansos Sumut dan mengambil Alih Kasus ini dari Kejaksaan Agung.
“Kami membawa tikus putih dalam kurungan untuk KPK agar mereka berani mengirim SP dan MP kedalam kurungan penjara, tandas Fadli dalam orasi politiknya.
Menurut Fadli, keterlibatan Prasetyo dan Surya Paloh sudah sangat jelas. Keterlibatan Prasetyo terlihat dari pengakuan istri Gatot, Evy Susanti yang memberikan sejumlah uang senilai USD20 ribu melalui mantan Sekjen Nasdem Patrice Rio Capella agar mau membantu mengamankan penanganan kasus Bansos Sumut di Kejaksaan Agung, terangnya.
“Seharusnya dari pengakuan terdakwa Evy dan Rio sudah bisa dijadikan bukti petunjuk untuk memulai penyelidikan. Untuk itu, sudah sepatutnya KPK memeriksa Prasetyo,” tuturnya.
Agung menegaskan, KPK harus berani periksa Surya Paloh dan Prasetyo karena terlibat kasus dana bansos Sumut.
“untuk itu, Front Rakyat Bersatu mendesak pimpinan KPK segera ambil alih kasus dana bansos Sumut yang ditangani Kejaksaan Agung dan tetapkan SP dan MP menjadi tersangka, dan kepada Presiden Jokowi agar mencopot HM Prasetyo dari Jabatannya sebagai Kejaksaan Agung RI,” demikian Agung.
