Indonesia tak akan bisa menggapai keinginan berbangsa dan bernegara kita sesuai dengan semangat Pancasila dan semangat nawa cita yang diamanatkan oleh funding fathers kalau pemimpin di negeri ini tidak menjunjung tinggi supremasi akan hukum.
Itu disampaikan oleh Koordinator Gerakan Pemuda Indonesia (GAPAI) Dava Castro dalam keterangannya pada awak media di depan silang Monas, Istana Negara Rabu (20/1).
“Hari ini kami kami datang bersama seratusan lebih kawan-kawan perjuangan di depan istana negara ini dengan membawah dua buah jelangkung wujud Surya Paloh dan HM. Prasetyo di depan istana sebagai simbol atas betapa berkuasanya kedua orang tersebut yang sampai hari ini belum mampu disentuh secara hukum oleh aparat penegak hukum (KPK),” paparnya.
Menurut Dava, Jokowi harusnya cepat merespon kasus korupsi dana bansos Sumut, papa minta SKPD dan papa minta USD 20.000 untuk mewujudkan semangat penegakan hukum yang adil kepada siapapun tanpa pandang bulu, tegasnya.
Untuk itu Gerakan Pemuda Indonesia, tambah Dava, menagih janji nawa cita dengan menuntut Jokowi dalam tempo sesingkat-singkatnya meresuflle HM Prasetyo.
“Segera bersihkan lingkungan istana negara dari anasir anasir yang berpengaruh buruk seperti Surya Paloh. Berbusa busa ngomong gerakan perubahan, restorasi Indonesia ternyata hanya menipu rakyat saja. Dan terakhir kami minta Jokowi berikan jaminan hukum dan politik kepada pimpinan KPK agar berani menetapkan SP dan HMP sebagai tersangka”, pungkasnya masih berapi-api.
