Cirebon Theatre Festival 2

Cirebon Theatre Festival 2Cirebon Theatre Festival 2 merupakan kegiatan pertunjukan dan pendidikan teater yang diselenggarakan oleh Tjaroeban.Inc di Gedung Kesenian Nyimas Rarasantang, Cirebon, dalam kurun 11 hari, dari tanggal 2 hingga 12 April 2016. Berbeda dengan Cirebon Theatre Festival 1 yang hanya diisi dengan pertunjukan teater dari penggiat seni yang berasal dari Wilayah Cirebon saja, Cirebon Theatre Festival 2 memiliki rangkaian kegiatan, yaitu: pertunjukan teater, workshop seni pertunjukan, dan pameran foto serta lukis sketsa wajah; yang diisi oleh para para seniman dari beberapa kota di Pulau Jawa dan Lombok.

Workshop seni pertunjukan meliputi bidang pemeranan, pantomim, penulisan naskah, penataan artistik, manajemen produksi, dan penyutradaraan; dengan pemateri dari para tokoh, ilmuwan dan praktisi seni teater tingkat nasional Tony Supartono aktor teater tubuh Indonesia yang telah melanglang buana dengan pertunjukan-pertunjukan teater tubuhnya, mengisi materi workshop pemeranan. Di dunia pertunjukan Tony Supartono lebih dikenal sebagai Tony Broer. Workshop pantomime diisi oleh seniman asal Cirebon Wanggi Hoediyatno pendiri Mixi Imajimimetheatre dan perwakilan Indonesia untuk World Mime Organisation yang berkedudukan di Bergade, Serbia Benny Yohanes Timmerman (dikenal dengan nama panggung Benjon) adalah aktor, sutradara, penulis lakon, yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor I ISBI (Institut Seni Budaya Indonesia) Bandung, mengisi workshop penulisan Lakon. Sedangkan workshop penataan artistik disampaikan oleh Joko Kurnain dia adalah penata artistik senior dan juga pengajar bidang yang sama di ISBI (Institut Seni Budaya Indonesia) Bandung. Cirebon Theatre Festival 2 juga menghadirkan seniman teater senior asal Cirebon yang berkiprah di Jakarta dengan Teater Koma-nya, yaitu Nano Riantiarno. Ratna Riantiarno, manajer seni pertunjukan Teater Koma, memberikan workshop Manajemen Produksi.

Para pemateri workshop pada Cirebon Theatre Festival 2 tersebut adalah tokoh seniman papan atas, yang dengan itu menjadi salah satu barometer pergerakan seni teater di Indonesia. Diharapkan, dengan menghadirkan tokoh-tokoh sekaliber mereka, keilmuan seni pertunjukan mampu mendongkrak semangat teater bertumbuh khususnya pada para peserta workshop dan juga kepada masing-masing komunitas asal peserta workshop. Dengan dukungan keilmuan, diharapkan karya seni yang kemudian muncul memiliki kualitas yang lebih baik untuk tujuan-tujuan yang lebih agung, baik sebagai sarana tontonan maupun pembelajaran bagi masyarakat apresiator.

Dalam 11 hari kegiatan, Cirebon Theatre Festival 2 menampilkan 23 pertunjukan teater. Setiap hari, ada dua dan tiga pertunjukan yang digelar, pada jam 15.30 dan 19.30. Teater Dugal (Cirebon) tampil di hari pertama dengan judul lakon “Lima Pintu” disusul oleh Klub Teater Majalengka (Majalengka) dengan Dramatic Reading tentang Ratu Simbar Kancana. Lakon “Sepasang Merpati Tua” dipentaskan oleh Teater Samagaha (Banten) di sore hari kedua, sedangkan malam harinya diisi oleh Studio Teater 50 (Indramayu) dengan lakon “Tarling Jumiatin.” Teater Gema (Tasikmalaya) dan Kumpulan Bunyi Sunya (Bogor) berturut-turut tampil di hari ketiga, masing masing dengan pertunjukan yang berjudul “Cidra Rasa” dan “Wangi.” Seni tradisi Gaok ditampilkan dengan judul yang sama oleh Majalengka Culture (Majalengka) di hari keempat, sebelum tampilnya lakon “Salah Teknis” oleh Teater Prapatan Merah YOI (Purwokerto).

Teater Rantai Biru (Cirebon) dengan “Bendera Setengah Tiang”-nya dan Teater Sribuana Rahayu dengan “Langit Kosong Bumi Bolong” tampil di hari kelima, disusul hari berikutnya oleh tiga pertunjukan yang dibawakan oleh Mixi Imajimimetheatre (Bandung) dengan pertunjukan pantomime “Suatu Saat Henti”, Teater Akar (Tegal) dengan “Aeng”-nya dan Sanggar Suto (Yogyakarta) yang membawakan lakon “Burung Panglima.” Hari ketujuh juga menampilkan tiga pertunjukan, yang terdiri dari Mimu Mime Theatre (Bandung) dengan “Kita dan Zamannya”, Keluarga Mahasiswa Teater (KMT) ISBI (Institut Seni Budaya Indonesia) Bandung dengan lakon “Matinya Toekang Kritik” dan SFNlabs (Lombok) mengetengahkan pertunjukan “Kisah Burung-Burung Yang Mengantar Ibu Menuju Rumah Tuhan Di Langit.” Lakon “Bulan Redup Dalam Kado Hitam” dan “Dunia Mainan” tampil di hari ke delapan, masing-masing oleh Teater Awal Cirebon dan Teater Cassanova (Bandung). Komunitas Seniman Santri (kab. Cirebon) tampil di hari ke sembilan dengan lakon “Di Balik Jeruji”. Menyusul kemudian lakon “Dua Huruf” oleh Teater Tunas (Kab. Cirebon) di hari yang sama. Pertunjukan hari ke sepuluh menampilkan Teater Fieldtrip (Yogyakarta) dengan lakon “Patlari” dan lakon “Marsinah Menggugat” oleh P.A.I (Bandung).

Di hari terakhir, Cirebon Theatre Festival 2 menampilkan pertunjukan khusus yang dibawakan oleh Putu Wijaya, tokoh teater Indonesia asal Bali yang berkiprah di Jakarta dengan Teater Mandiri-nya. Dalam pertunjukan berjudul “Kemerdekaan” ini, Putu Wijaya tampil bersama anaknya, Taksu Wijaya, sebagai penutup seluruh rangkaian kegiatan Cirebon Theatre Festival 2. Sebelum itu, menjelang acara penutupan, satu pertunjukan digelar oleh para peserta workshop sebagai presentasi yang dihasilkan dari proses workshop mereka, menambah jumlah pementasan menjadi 24 nomor.

Hubungan baik lintas disiplin seni yang terjalin antara sesama seniman Cirebon juga menambah kekayaan materi Cirebon Theatre Festival 2. Seniman Cirebon Abdul Hamid dengan Komunitas DKV Squad-nya yang bergerak di bidang seni rupa dan multimedia menampilkan beberapa karya fotografinya di area loby Gedung Kesenian Nyimas Rarasantang. Mbah Tohir, seniman asal Surabaya yang tinggal di Yogyakarta, juga hadir dengan paket seni lukis sketsa wajah, sebagai bagian dari perjalanan silaturahmi seninya di Cirebon. Beliau tercatat sebagai salah satu pendiri kelompok seni tradisi Srimulat.

Cirebon Theater Festival 2 dibuka pada tanggal 2 April 2016 oleh Pangeran Patih Kesultanan Kanoman, P. Raja Mochammad Qodiran, bersama dengan Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata kota Cirebon, Dana Kartiman. Untuk acara penutupan tanggal 12 April 2016, Cirebon Theatre Festival 2 direncanakan dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, Pangeran Patih Kesultanan Kanoman P. Raja Mochammad Qodiran, Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Dana Kartiman, Wakil Bupati Kab. Cirebon Tasiya Soemadi AlGotas, serta Kepala Dinas Budparpora Kab. Cirebon H. Hartono dan undangan yang lainnya.

Cirebon Theatre Festival 2 pada dasarnya hanyalah sebuah gerakan kecil dari tumbuh kembangnya kesenian (teater) khususnya di Cirebon, dan di Indonesia secara umum. Diharapkan, selain memberikan tawaran alternatif tontonan, hiburan dan pendidikan bagi masyarakat, kegiatan ini juga dapat menjadi ruang silaturahmi yang luas antara sesama seniman dan budayawan baik lokal maupun nasional, juga dengan jajaran pemerintahan yang memang berikat erat bidang kerjanya dalam hal ini.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed