Taman Laut Bunaken Terancam Sampah Plastik

Taman Laut Bunaken Terancam Sampah PlastikGubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengatakan sampah plastik dapat merusak ekosistem laut yang menjadi habitat terumbu karang, ikan, dan spesies lainnya di Taman Nasional Bunaken (TNB).

“Bunaken telah menjadi ikon dunia sehingga tidak ada kata yang tepat selain menjaga dan melestarikannya. Upaya seperti ini bisa dilakukan dengan membangun kesadaran,” kata Gubernur di Manado, Senin (13/6).

Tapi sayang, upaya pelestarian belum menjadi prioritas masyarakat di sekitar Bunaken. Buktinya, terdapat banyak sampah plastik di kawasan wisata laut tersebut.

Menurut Olly, sampah plastik yang sering ditemukan di Bunaken tidak bisa dipisahkan dari aktivitas masyarakat yang menjadikan sungai sebagai tempat membuang sampah.

Karena itu, kata dia, momentum “Coral Triangle Day” yang dilaksanakan akhir pekan lalu bisa jadi pengingat dan menggugah kesadaran semua pihak, untuk mengurangi penggunaan plastik serta membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.

“Pelestarian Taman Nasional Bunaken menjadi penting dilakukan untuk generasi mendatang. Mari kita kurangi penggunaan sampah platik dan menggantinya dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan,” katanya.

Sejumlah sungai seperti Malalayang, Sario, Tondano, Talawaan yang membawa material sampah produk manusia, termasuk sampah plastik bermuara di Teluk Manado.

Sampah-sampah ini kemudian terbawa arus dan menuju ke pulau-pulau yang menjadi objek wisata seperti Manado Tua, Siladen, Nain Mantehage dan Bunaken yang telah mendunia.

“Ini merupakan pekerjaan semua masyarakat Sulut bukan hanya pemerintah saja. Pemerintah juga tidak berhenti mengkampanyekan gerakan pelestarian Taman Nasional Bunaken,” katanya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed