Reog Ponorogo di Universitas Ateneo de Manila

Reog Ponorogo di Universitas Ateneo de ManilaBerbagai karakter dalam kesenian Reog Ponorogo merupakan representasi keragaman karakter dalam kehidupan manusia. Ini tercermin dari karakter tokoh Reog Ponorogo yang diperankan oleh Klono Sewandono, Pujangganong, Warok, Jathil dan Pembarong.

Hal ini disampaikan Dewan Pembina Komunitas Reog Ponorogo (KRP), Nursilah saat mempresentasikan makalah “Nilai Filosofi Reyog Ponorogo Sebagai Representasi Keragaman Karakter Dalam Kehidupan Manusia” pada Indonesian Culture Perform di Leong Hall Universitas Ateneo de Manila, Quezon City Metro Manila, Jumat (26/8).

“Secara keseluruhan Reog Ponorogo menjelaskan dan memberikan masehat tentang adanya berbagai karakter dalam hidup manusia. Ada sifat dan karakter yang baik maupun sebaliknya sifat dan karakter buruk,” kata Nursilah.

Lanjut Nursilah yang juga Dosen Tari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dalam pepatah Jawa disebutkan adanya ungkapan Sura Dira Jayaningrat Lebur Dening Pangestu. Ungkapan yang saat ini sering digunakan Presiden RI Joko Widodo.

“Maknanya adalah seluruh sifat angkara murka, keburukan dan kejahatan bagaimanapun juga akan dikalahkan oleh sifat baik dan mulia,” lanjut Nursilah.

Program yang dilaksanakan oleh Kedutaan Besar RI di Manila bekerjasama dengan Ateneo Center for Asian Studies (ACAS) diikuti sekitar 400 mahasiswa dan dosen Universitas Ateneo de Manila.

Pada akhir program ditampilkan kesenian Reyog Ponorogo persembahan dari Komunitas Reog Ponorogo (KRP) yang mendapat aplaus cukup meriah. Para mahasiswa pun berebut untuk berfoto dengan para penari dan beberapa mahasiswa mendapat kesempatan diangkat diatas dadak merak diiringi musik gamelan yang dinamis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed