Tito Minta Syafruddin Fokus Benahi Internal Polri

Komjen Syafruddin Resmi Dilantik Sebagai Wakapolri Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, alasannya memilih Komisaris Jenderal Syafruddin sebagai Wakil Kapolri bukan cuma karena pertimbangan profesional. Tapi juga karena dia merasa nyaman bekerja sama dengan pria kelahiran Ujung Pandang, Sulawesi Selatan, 55 tahun silam itu.

“Saya merasa dengan beliau, chemistry kami bisa nyambung. Apalagi saya dan beliau itu satu kelas di Lemhannas (Lembaga Ketahanan Nasional), tahun 2011,” kata Tito usai pelantikan Syafruddin di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (10/9).

Komjen Syafruddin resmi dilantik sebagai Wakapolri pagi tadi. Ia menyisihkan sejumlah nama jenderal bintang tiga seperti Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Budi Waseso, Inspektur Pengawasan Umum Komjen Dwi Priyatno, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Suhardi Alius, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri Komjen Putut Eko Bayuseno, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Ari Dono Sukmanto, dan Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri Komjen Noer Ali.

Meski kenyamanan jadi pertimbangan Tito saat memilih Syafruddin sebagai Wakapolri, ia tetap mengedepankan pertimbangan profesional. Syafruddin di mata Tito memiliki kompetensi yang cukup sehingga layak menjabat sebagai Wakil Kapolri.

“Beliau berpengalaman sebagai Kapolda, Wakapolda, pernah di Kadiv Propam, pendidikan yang cukup lama, dan beliau juga memiliki interpersonal skill yang baik,” ujar Tito.

Syafruddin memang sempat mengisi posisi penting sejak berdinas tahun 1985. Pada tahun 2004, di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla, ia pernah menjabat sebagai Ajudan Wakil Presiden RI. Dia juga menjabat Wakil Kapolda Sumatera Utara, Kapolda Kalimantan Selatan, dan Kadiv Propam Polri.

Hubungan Baik Polri

Dengan segudang pengalaman itu, Syafruddin diyakini Tito akan mampu menjaga hubungan baik Polri, pada tingkat internal maupun eksternal.

Syafrudin diminta Tito untuk fokus membenahi internal Polri. “Tugas utama Wakapolri saat ini melakukan perbaikan pada sistem organisasi dan tata kelola kepolisian.”

Syafruddin dilantik hanya sehari setelah Wakapolri sebelumnya, Jenderal Budi Gunawan, dilantik Presiden Jokowi sebagai Kepala Badan Intelijen Negara.

Tito mengatakan, ia sengaja mempercepat penunjukan Wakapolri baru untuk mencegah kekosongan jabatan.

“Saya laksanakan ini secepatnya setelah saya konsultasi pada Presiden dan Menteri Sekretaris Negara. Saya lantik hari ini, jangan sampai kekosongan ini terlalu lama karena ada operasi pengamanan arus mudik, arus balik, dan pengaman Idul Adha,” ujar Tito.

Ia berharap, pelantikan cepat Syafruddin bisa membuat sang Wakapolri langsung bergerak cepat membantunya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed