Seniman Keluhkan Cekaknya Anggaran Gelaran Nyiar Lumar

Seniman Ciamis Keluhkan Cekaknya Anggaran Pagelaran Nyiar LumarSalah seorang seniman asal Ciamis, Dadang Kimos, mengeluhkan minimnya anggaran dari Pemkab Ciamis dan Kementrian Pariwisata terkait pelaksanaan pagelaran kebudayaan ciri khas Kabupaten Ciamis Nyiar Lumar

Menurutnya, kali ini Panpel Nyiar Lumar mendapatkan kendala dari aspek pendanaan karena sokongan dari Pemerintah Kabupaten sangat minim, terlebih anggaran dari Kementrian Kebudayaan Indonesia untuk pos kegiatan Nyiar Lumar dipangkas.

“Kementrian Pariwisata sudah memberikan bantuan dua kali untuk acara Nyiar Lumar ini sejak tahun 2014 dan bantuannya cukup besar. Namun untuk tahun ini kita hanya mendapatkan seperempatnya saja,” ujar pria yang akrab disapa Dangki.

Dadang mengestimasi peserta Nyiar Lumar mencapai 500 orang dan dikunjungi oleh ribuan pengunjung. Namun untuk memecah konsentrasi masa, di Kecamatan Kawali panitia juga melangsungkan pertunjukan kesenian. Sehingga ada beberapa pengunjung yang bertahan di lokasi kecamatan, tidak semua ikut ke Astana Gede.

“Anggaran kurang, bahan baku untuk perlengkapan artistik lebih mahal. Contoh ada seribu lebih cempor atau damar yang berbahan bakar minyak tanah, nah harganya dulu murah kan sekarang mahal,” ujar Dangki.

Lanjutnya, meski tahun ini anggarannya cekak, namun anggaran yang sudah ada dimaksimalkan sesuai keinginan para seniman.

”Hal itu tidak menyurutkan semangat kami, insya allah acara tetap berkualitas”, ujarnya.

 

EVI YUSNITA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed