IP2B Inginkan Kepastian Perlindungan Sosial

IP2B Inginkan Kepastian Perlindungan SosialIkatan Pengemudi Pariwisata Bandung (IP2B) hingga saat ini anggota yang tercatat mencapai 2300 orang.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua IP2B, Kiki Apriatna saat acara Halal Bil Halal Idul Fitri 1438 H/2017 Ikatan Pengemudi Pariwisata Bandung (IP2B), Kamis, (27/7/2017), di Grand Pasundan Convention Hotel jalan Peta Bandung.

“Momentum halal bil halal akan kami gunakan untuk memperkuat dan meningkatkan performa Ikatan Pengemudi Pariwisata Bandung,” kata Kiki.

Lebih lanjut Kiki mengatakan, setelah acara halal bihalal, IP2B akan berkoordinasi dengan seluruh pihak yang memiliki kepentingan dengan IP2B, “Kolaborasi dengan berbagai pihak diharapkan meningkatkan kesejahteraan serta kualitas profesi pengemudi pariwisata.

Ia mengharapkan, ke depan, seluruh pengemudi pariwisata yang tegabung dalam IP2B akan mampu menguasai berbagai bahasa, dan saat ini IP2B memperkuat para pengemudi pariwisata agar mampu berbahasa Inggris.

Ditempat yang sama, Ketua Panitia Halal Bihalal Ikatan Pengemudi Pariwisata Bandung (IP2B) Suko R mengatakan, profesi pengemudi pariwisata belum mendapatkan ruang dan peran dalam mekanisme tata kelola pariwisata di kota Bandung. “Sejatinya sebagian besar peran penjaga wajah pariwisata kota Bandung ada di tangan supir pariwisata,” tegas Suko.

Lebih lanjut Suko mengatakan, para pengemudi pariwisata yang tergabung dalam IP2B menginginkan kepastian legalitas dan pengakuan dari Dinas Perhubungan, Kepolisian, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, serta Pemerintah Daerah, agar ketika menjalankan tugas para pengemudi pariwisata nyaman dan bertanggungjawab.

“Selain itu pengemudi pariwisata menginginkan kepastian perlindungan sosial, dan perlindungan kesehatan bagi dirinya dan keluarganya,” kata Suko, “Para supir juga ingin adanya sertifikasi untuk pengemudi pariwisata, serta bimbingan dan pelatihan,” ujarnya.

Suko menegaskan, pengemudi pariwisata berharap adanya kepastian pendapatan untuk meningkatkan kesejahteraan.

“Selain itu para pengemudi pariwisata berharap pemerintah memperbaiki sistem dan infrastruktur sektor pariwisata dan lalu lintas di kota Bandung agar menambah daya tarik wisatawan,” pungkas Suko.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *