Elizabeth Bathory Mandi Darah Perawan demi Kecantikan Abadi

Elizabeth Bathory Mandi Darah Perawan demi Kecantikan AbadiBIASANYA bangunan horor identik dengan keberadaan penampakan mahluk halus atau kejadian-kejadian mengerikan. Tapi Di Slovakia Eropa ada kastil terkenal horor, lantaran pernah dijadikan tempat wanita “mandi” darah. Ialah kastil Cachtice yang berlokasi di atas sebuah bukit dengan pemandangan alam nan luar biasa.

Di balik dinding megahnya kastil itu terdapat kisah mengerikan akan matinya 600 wanita muda di abad ke 17 yang disiksa pembunuh terkejam sepanjang sejarah, Elizabeth Bathory. Elizabeth Bathory dalam membunuh terkenal suka menyiksa wanita muda terlebih dahulu dan menguras darah mereka. Namun, wanita yang disiksa bukanlah wanita biasa, di mana kategorinya harus perempuan muda yang masih perawan.

Ini bukan kisah fiksi loh!!, Elizabeth menggunakan darah para perawan itu karena obsesinya untuk mendapatkan kecantikan yang abadi. Setelah mendapatkan darah yang banyak, ia kemudian mandi dengan lumuran darah tersebut. Begitu mengerikan bukan?

Kejadian ini berawal di awal tahun 1600-an, Elizabeth Bathory dikenal sebagai seorang istri dari salah satu keluarga yang berkuasa di Hungaria. Ketika menikah, Elizabeth menerima properti kastil Cachtice yang dikelilingi desa oleh suaminya. Kastil itu sendiri sudah ada sejak 1276 dan menjadi benteng pertahanan untuk daerah perbatasan.

Dilansir dari Atlastobscura, Rabu (16/8/2017), Awal pernikahan mereka, keluarga ini terlihat layaknya keluarga bangsawan pada umumnya, Elizabeth pun melahirkan 3 anak pada awal tahun 1600. Meski di tahun tersebut sudah terlihat beberapa kejanggalan, namun tidak terlalu menarik perhatian. Sampai pada 1604, saat suaminya meninggal, ia pun pindah ke kastil tersebut.

Kekejaman pun dimulai dan penyiksaannya yang mengerikan membuat bulu kuduk merinding. Untuk mendapatkan korbannya, Elizabeth meminta staf khusus untuk mencari gadis perawan dan muda untuk dipekerjakan di kastil. Ia pun “memakan” mangsanya tersebut dengan sadis. Sejarah menyebutkan, dia memiliki perilaku penyimpangan seksual yakni menyukai sesama jenis dan gemar menyiksa gadis-gadis muda setempat di dalam kastilnya.

Dia juga menganut pemuja setan dan ilmu sihir. Saat memasuki kepala 4, dia punya tradisi mengerikan mandi darah dari gadis-gadis! Para gadis yang malang itu diikat di atas bak mandi. Elizabeth Bathory lantas menyayat urat nadinya dan mengucurlah banyak darah segar ke dalam bak mandi. Elizabeth Bathory kemudian berendam dan mandi berlama-lama di dalam bak mandinya. Mengoleskan semua darah ke tubuhnya, karena dia beranggapan akan membuatnya makin cantik dan awet muda di dalam kastilnya.

Namun, tindakannya itu pun tercium oleh penduduk desa sehingga orang tua tidak memperbolehkan anak perempuannya untuk pergi dan bekerja di sana. Namun, kejadian ini tak membuat Elizabeth diam, ia kemudian membuka sekolah kepribadian perempuan yang dikenal dengan Gynaecaeum.

Dari sanalah, para wanita bangsawan dari keluarga nobel pun berdatangan ke kastil ini. Tentu saja para wanita tersebut menjadi korbannya, dan keluarga pun mulai mempertanyakan mengapa anak-anak mereka hilang. Bahkan membuat ayah dan kakak pria pun memperhatikan kejadian aneh yang terjadi di kastil tersebut.

Kemudian pada 1610, kastilnya disambangi oleh petugas setempat karena laporan perempuan terluka dan mati di properti tersebut. Sementara tiga staf nya dipenjarakan. Pada 1611, dua pekerjanya yang berjenis kelamin perempuan dieksekusi dengan jarinya dipotong terlebih dahulu sebelum dilempar ke lubang api. Sementara staf prianya dipenggal kepalanya terlebih dahulu sebelum dilempar ke lubang yang sama.

Sementara, Elizabeth dikenakan sanksi tahanan rumah, di mana ia tidak boleh keluar dari dinding kastil. Dia tinggal di kastil tersebut hingga meninggal pada 1614. Jenazahnya pun dikuburkan di tempat kuburan lokal bukan layaknya kuburan bangsawan saat itu. Sejak saat itu, kisahnya yang suka mandi dengan darah perawan pun terkenal di dunia hingga saat ini.

 

Evi Yusnita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *