Gerakan Hejo Bina Kemitraan demi Kembangkan Potensi Desa

Gerakan Hejo Bina Kemitraan demi Kembangkan Potensi DesaDPP Gerakan Hejo di Kawasan Eko Wisata Alam Santosa Pasir Impun Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, kedatangan rombongan tamu. Ini terjadi setelah semalam sebelumnya (11/12/2017) disambangi tokoh masyarakat Tasikmalaya Selatan representasi dari 18 Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya.

Rombongan kali ini (12/12/2017) di bawah pimpinan Kepala Desa Neglasari Kec. Salawu Kab. Tasikmalaya, Sobirin didampingi tokoh masyarakat Kec. Salawu, Muhamad (84); Syarif Hidayat (Aep), Ketua Forum Komunikasi Taruna Tani (FKTT) Desa Neglasari; dan Ade petani organik asal daerah setempat. Pendamping dari rombongan ini Wakil Ketua Bidang Ketahanan Pangan, DPP Gerakan Hejo (GH) yakni Mila Meilani dan TB Santika. “Kehadiran kami utamanya ingin bersilaturahmi. Melalui pertemuan ini, terjalin kerjasama dalam banyak hal, di antaranya implementasi penanaman padi organik (MSP), rencana desa adat, dan pengembangan ekkonomi kreatif,” papar Sobirin.

Menurut tokoh masyarakat di “Kampung Naga” Muhamad kehadirannya di Pasir Impun serasa memutar kembali pertemuannya dengan Eka Santosa:”Ini serasa mengulang pertemuan 12 tahun lalu. Di sini banyak banyak kami bahas utamanya soal eksistens masyarakat adat ke depan. Juga tentang kesediaan kami untuk bergabung dalam kiprah Gerakan Hejo.”

Bagi jajaran DPP GH yang paling utama hari itu ditetapkan penjadwalan penanaman padi organik jenis MSP. “Mulai pertengahan Desember 2017 ini beberapa petak sawah di Alam Santosa, sepenuhnya akan ditanami padi organik. Hasilnya kelak akan disebarluaskan untuk warga Jabar yang tertarik bercocok tanam padi organik,” papar Eka Santosa, Ketua Umum DPP GH.

Hal menarik dalam bahasan diskusi ini kembali dilontarkan penajaman desa Neglasari ini sebagai desa adat atau desa budaya. “Kami sambut baik gagasan ini. Soal ini akan kami diskusikan dengan unsure masyarakat lainnya. Masukan ini bagus sekali untuk pengembangan desa kami,” ujar Sobirin yang diamini rekan seiringnya.

Desa Adat

Menarik disimak potensi desa Neglasari yang di dalamnya terdpat destinasi wisata adat Kampung Naga beserta ribuan anggota komunitasnya, dalam pertemuan ini tercuat untuk dikembangkan sebagai desa adat atau desa budaya. Potensi ini dapat pula digabungkan dengan kiprah di bidang pertanian yang kini sedang dikembangkan oleh FKKT yang menggarap penanaman padi organik, dan persemaian bibit tanaman.

“Ini saja untuk sementara ini yang dapat dikembangkan bersama antara unsur warga Neglasari dengan Gerakan Hejo. Semoga pertemuan ini dapat ditindaklanjuti dengan langkah nyata, Yang penting terjadi kemitraan di antara kita” pungkas Eka Santosa yang diamini salah satu pengurus DPP GH, Deni “Ozenk” Tudirahayu. (HS/GUN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed