Koalisi Mahasiswa UIN (KMU) mengingatkan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk selektif dalam memilih pasangan calon pada pesta demokrasi Pemilu Raya (Pemira), yang akan dilaksanakan hanya tinggal hitungan hari. (16/12)
“Hanya tinggal menghitung hari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan melaksanakan Pemira. Pada momentum ini mahasiswa wajib menyalurkan suaranya untuk memilih pemimpin baik di tingkat Jurusan, Fakultas, dan Universitas,” ujar Rizki Irwansyah/juru Bicara KMU (16/12)
Menurut Rizki, mahasiswa dituntut untuk selektif dan kritis dalam menentukan pilihannya. Pasalnya, pilihan tersebut menentukan arah perjuangan Kampus sebagai penentu peradaban.
“Jangan cuma asal memilih, kita harus menyikapinya dengan selektif dan kritis sebagai pondasi dasar dalam menentukan pilihan pada pesta demokrasi kampus kali ini,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Eka Gusti Setiawan sebagai Kordinator Biro Koalisi Mahasiswa Uin Jakarta, kita harus menghargai perjuangan para terdahulu kita dalam memperjuangkan adanya Pemilu di Uin Jakarta.
“Sekedar mengingatkan kembali bahwa Pemira pada sejarahnya merupakan kritik terhadap sistem pemerintahan orde baru yang otoriter dan anti-demokrasi. Artinya Pemira ini bukan ajang kontestasi demokrasi yang semata-mata berkutat pada wilayah kampus. Tapi juga mampu menentukan perpolitikan Nasional,” tegas Gusti.
Selain itu, Ia berharap, Pemira ini melahirkan pemimpin yang kritis, responsif, dan berani mengambil sikap pada persoalan bangsa Indonesia.
