Anthony Joshua Kembali Ciptakan Sejarah Dengan Empat Sabuk Juara Dunia

Anthony Joshua Kembali Ciptakan Sejarah Dengan Empat Sabuk Juara DuniaAnthony Joshua kembali menciptakan sejarah. Tak menunggu lama, petinju asal Inggris tersebut menjadi juara dunia dalam percobaan pertamanya dalam pertarungan ulang.[penci_related_posts title=”You Might Be Interested In” number=”4″ style=”list” align=”none” displayby=”cat” orderby=”random”]

Dalam laga yang seru, Joshua menghajar Andy Ruiz Jr di Diriyah Arena, Arab Saudi, dini hari tadi (8/12). Joshua menang angka mutlak alias unanimous decision. Tiga juri memberikan skor 119-109, 118-110, dan 118-110 bagi keunggulan Joshua.

Dengan hasil ini, Joshua berhak kembali meyandang empat sabuk juara dunia kelas berat yakni IBF, WBA (super), WBO, dan IBO.

Kemenangan atas Andy Ruiz ini merupakan pembalasan setimpal. Pada 1 Juni lalu, Joshua kalah TKO pada ronde ketujuh di Madison Square Garden, New York City. Petinju berdarah Meksiko-Amerika tersebut bahkan memukul Joshua empat kali sepanjang pertarungan.

Ruiz pun membikin catatan impresif. Berstatus sebagai petinju pengganti Jarrel Miller yang gagal lolos tes doping, Ruiz memungkasinya dengan kemenangan KO.

Di sisi lain, kekalahan itu bukan saja membuat Joshua kehilangan empat sabuk juara dunia. Lebih dari itu, berlutut di hadapan Ruiz merupakan noda kekalahan pertama sepanjang karir profesionalnya. Dalam 23 pertarungan sebelumnya sejak 2013, petinju 30 tahun tersebut selalu meraih kemenangan.

Dan keunggulan dini hari tadi, membikin Joshua melukiskan rekor dahsyat. Dia petinju keempat dalam sejarah 127 tahun kelas berat yang berhasil menang dalam rematch langsung.

Tiga petinju lainnya adalah barisan legenda yakni Floyd Patterson, Muhammad Ali, dan Lennox Lewis.

”Tidak ada hal yang lain, ini semua soal tinju. Sebelumnya, saya pernah memukul jatuh lawan-lawan saya yang lain,” kata Joshua seperti dilansir dari CNN.

”Saya mengatakan kepada diri saya sendiri, saya akan belajar (dari kekalahan sebelumnya) dan saya akan kembali. Semuanya hanya tentang memukul akurat dan tidak akurat,” tambahnya.

Berbeda dari pertarungan tinju pada umumnya, tidak ada panas-panasan jelang duel Joshua kontra Ruiz jilid II.
[penci_related_posts title=”You Might Be Interested In” number=”4″ style=”grid” align=”none” displayby=”recent_posts” orderby=”random”]

Keduanya bertemu dalam sebuah jamuan makan malam di sebuah hotel di Riyadh (6/12). Di sana Ruiz malah beramah tamah dan bersalaman dengan ibunda Joshua, Yeta Odusanya.

Mereka bahkan sempat terlihat ngobrol dengan akrab.

Dalam acara timbang badan beberapa jam sebelumnya, Joshua dan Ruiz juga tak tampak bersitegang. Ketika ditimbang, berat badan Joshua turun. Untuk kali pertama dalam empat tahun terakhir, bobotnya di bawah 107 kilogram.

Ketika bajunya dibuka, tubuh petinju Inggris tersebut juga tampak lebih liat. Artinya, Joshua memang mempersiapkan pertarungan keduanya kontra Ruiz ini lebih serius.

Bahkan Ruiz juga terlihat terkejut dengan penampakan Joshua. Setelah enam bulan tak bertemu, Ruiz mendapati bahwa Joshua lebih kurus dan ramping. Tidak segempal pada pertarungan pertama lalu.

Saat itu juga dia tahu bahwa Joshua ingin lebih lincah dan berstamina di atas ring dengan mengurangi bobotnya. Dia juga memprediksi petinju Inggris tersebut akan lebih banyak menjaga jarak. Sekaligus menghindar dari serangan pukulan kombinasi miliknya.

Dan ternyata, prediksi Ruiz menjadi kenyataan dalam pertarungan dini hari tadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed