Awas, Ponsel Replika

Tingginya daya beli masyarakat terhadap ponsel pintar membuat peredaran ponsel replika di Indonesia semakin marak. Hal itu tetntu menjadi persoalan ketika banyak konsumen yang terkecoh dengan produk-produk tiruan itu.

“Ponsel replika bukan barang baru, setiap ponsel baru pasti ada replikanya. Sejak tahun 2004, sudah ada replika. Dulu Nokian dan Blackberry di tiru. Kalau penjual bilang barang yang dijual replika, secara etika mendingan. Yang jadi masalah kalau replika itu dijual dengan iming-iming ponsel itu hasil black market dengan harga mirip harga asli. Banyak konsumen yang tertipu,” ujar konsultan gatget Heri Setiadi Wibowo, saat ditemui di kawasan senayan, Jakarta Pusat.

Setiadi melanjutkan, ponsel replika terkadang menjadi pilihan bagi mereka yang tetap ingin tampil gaya dengan bujet minim.

“Tingkatan dalam ponsel replika bermacam-macam, tergantung kemiripan dengan aslinya, jadi kita harus waspada dan mengetahui ponsel replika atau bukanya, sebelum membeli ponsel pintar tersebut,” pungkas Setiadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *