Hentikan Pembangunan Apartemen Panoramic

BANDUNG – Polemik pembangunan Apartemen Panoramic tahap kedua terus bergulir. Warga di Kelurahan Cisaranten Kulon, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung mendesak Gubernur Jabar Ahmad Heryawan untuk menghentikan proyek pembangunan Apartemen Panoramic dan Gedung Data Centre Jabar Cyber. Kedua gedung itu akan dibangun di atas lahan seluas 14 ribu meter persegi di lingkungan mereka.

Selain itu, warga juga mendesak PT Jasa Sarana (BUMD Pemprov Jabar) selaku penanggungjawab pembangunan proyek tersebut untuk tetap memenuhi kesepakatan tahap awal dan bertanggungjawab atas dampak pembangunan apartemen tersebut.

“Warga kan membuat perjanjian tertulis itu dengan PT Jasa Sarana. Kalau PT Wika,  pelaksana saja dan kami tidak ada urusan dengan Wika,” kata salah seorang tokoh masyarakat setempat, Dadang Supriatna kepada wartawan, kemarin.

Menurut Dadang, dalam aturan perundang-undangan terkait investasi, warga seharusnya  mendapatkan dampak positif dari masuknya sebuah investasi baru. “Ini malah ketika ada kisruh dengan warga, PT Jasa Sarana terkesan lepas tanggungjawab,” ungkapnya.

Menurut Dadang, warga tetap pada tuntutannya agar PT Jasa Sarana segera memenuhi semua janjinya sesuai komitmen tertulis pada berita acara proyek pembangunan Apartemen Panoramic tahap pertama. Sedangkan untuk proyek tahap kedua, kata Dadang, warga menuntut dibuat komitmen baru yang sesuai dengan tuntutan warga.

Dadang menambahkan, terkait rencana warga turun ke jalan berunjukrasa, tidak menutup kemungkinan dilakukan jika tidak ada respon. “Kita tunggu respon mereka bila komitmen tahap kesatu tidak segera dituntaskan dan  tahap kedua belum ada kejelasan, ya dipastikan demo,  sekaligus mendaftarkan gugatan ke pengadilan,” ancamnya.

Upaya aksi unjukrasa, sambung dia, sebagai jalan terakhir warga untuk menyampaikan aspirasi. Tindaklanjutnya, hak hukum warga juga bisa disampaikan melalui gugatan class action ke pengadilan.

“Selain itu, warga di sini siap melakukan uji materi dari fakta kesepakatan dan di lapangan  yang belum dilaksanakan pengembang,” imbuhnya.

Anggota DPRD Jabar, Waras Wasisto mendesak Gubernur Jabar Ahmad Heryawan segera turun langsung ke lapangan mengecek pembangunan Apartemen Panoramic. Menurut Waras, ini penting agar persoalan yang muncul antara warga dengan PT Jasa Sarana bisa segera diselesaikan.

“Sebagai penanggungjawab PT Jasa Sarana, gubernur jangan diam saja. Kasus ini harus segera diselesaikan,” kata Waras.

Waras menyebut tuntutan yang disampaikan warga itu sangat ringan dan masuk akal. Jadi menurutnya tidak ada alasan bagi PT Jasa Sarana untuk tidak memenuhinya.

“Kalau cuma minta dibuatkan sumur artesis, lampu penerangan jalan, dan minta dipekerjakan di apartemen, itu mah ringan. Proyek ini kan ratusan miliar, masa warga cuma minta segitu saja nggak bisa dipenuhi,” ujarnya. (AK-1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *