Tenggelam dalam Riset sejak Belia

JAKARTA – Siapa bilang riset itu monopoli orang tua beruban dan berkacamata? Buktinya, banyak remaja memulai penelitian mereka di usia sangat muda. Bahkan, hasil riset mereka merupakan terobosan dalam dunia sains maupun medis.  
The Best School, Selasa (7/10/2014), melansir daftar 50 remaja jenius dari berbagai negara. Ini adalah tulisan kedua yang mengulas profil para remaja jenius dalam bidang riset.

7. Jack Andraka

Ketika pamannya meninggal karena kanker pankreas, Jack Andraka membuat sensor yang mencari bahan kimia di darah untuk membantu dokter mendeteksi penyakit dengan mudah dan cepat. Siswa North County High School di Crownsville, Maryland, Amerika Serikat (AS), ingin melakukan sesuatu untuk mengalihkan kesedihannya.

Setelah ditolak hampir 200 ilmuwan, Jack dapat meyakinkan peneliti di Johns Hopkins University untuk menjadi mentornya. Dengan bimbingan sang mentor, Jack, yang ketika itu berusia 15 tahun, mengembangkan tes untuk mendeteksi kanker pankreas pada tahap awal yang lebih murah, cepat dan 100 kali lebih sensitif dari tes yang sudah ada.

Hasil riset itu membuat remaja kelahiran 1997 itu meraih berbagai penghargaan di Intel International Science and Engineering Fair 2012, termasuk hadiah utama senilai USD75 ribu (Rp886,8 juta).

Terobosan berikutnya adalah, Jack membangun tim berisi remaja dari berbagai negara untuk mengikuti kompetisi Qualcomm Tricorder X PRIZE. Juara kompetisi ini akan meraih hadiah senilai USD10 juta (Rp118,2 miliar). Kompetisi tersebut menantang pesertanya membuat alat yang dapat tersedia kapan saja di mana saja seukuran smartphone yang mampu memberikan diagnosa kesehatan terpercaya.

8. Marian Bechtel   

Marian Bechtel masih berada di tahun terakhir di Hempfield High School, Landisville, Pennsylvania, AS, ketika menghasilkan inovasinya. Dia membuat perangkat yang mengadaptasi cara kerja detektor ranjau darat dan menggunakan gelombang suara untuk mendeteksi keberadaan bahan peledak.

Perangkat ini tidak mahal, ia dibuat dari pendeteksi metal standar yang dilengkapi dengan vibrator seismik dan mikrofon. Marian, yang juga gemar bermain piano ini mengaku, inovasinya muncul ketika dia memainkan nada tertentu di piano dan menyadari bahwa senar banjo di dekatnya akan bergetar. Dia kemudian menemukan bahwa konsep yang sama digunakan untuk mendeteksi ranjau darat di zona perang.

Proyek ini membuatnya meraih posisi finalis dalam Intel Talent Search 2012 dan masuk dalam daftar Top 10 High School Inventors of 2012 di majalah Popular Science. Pada sebuah wawancara, gadis 19 tahun itu menyampaikan, para remaja putri yang menekuni bidang sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM) akan menjadi minoritas. Tetapi itu bukan alasan untuk membenarkan sterotipe bahwa pelajar perempuan tidak mahir dalam bidang tersebut. “Anda harus kuat dan percaya diri dan menyadari bahwa Anda tidak memenuhi stereotipe itu,” tutur cewek yang mengambil jurusan geologi dan fisika di Bryn Mawr College ini.

9. Shree Bose
 
Perjuangan sang kakek melawan kanker membuat Shree Bose  berupaya mencari solusinya. Dia pun menghubungi berbagai fasilitas riset dan rumah sakit, meminta izin untuk melakukan penelitian. Tentu saja, permintaannya ditolak banyak dokter karena dia masih muda dan minim pengalaman riset.

Namun, North Texas Science Health Center menghargai niatnya dan memutuskan mendampingi Shree. Ternyata, risetnya menghasilkan terobosan dalam penyakit kanker, Cisplatin. Obat ini ditengarai dapat  menyembuhkan kanker.  Bahkan, inovasinya ini membuat Presiden AS Barack Obama tertarik dan mengundang Shree ke Gedung Putih.

Cisplatin membuat Shree yang ketika itu berusia 17 tahun, meraih juara pertama pada Google Science Fair 2011. Dia juga meraih predikat “Young Amazing Women of the Year” dari majalah Glamour.

Menurut Shree, proyeknya tidak hanya berkontribusi dalam memahami resistensi pemakaian obat kanker tetapi juga menawarkan pengobatan baru dan efektif bagi para pasien yang resisten terhadap beberapa obat. “Dari sekira 240 ribu pasien kanker ovarium, riset ini diharapkan dapat mengurangi tingkat kekambuhan pada pasien yang dirawat dengan kemoterapi khusus,” imbuh kapten tim renang dan pemimpin redaksi majalah sekolah ini.

Shree kini menjalani tahun pertama kuliah di Harvard University. Dia mengambil studi dalam bidang biologi molekuler dan berencana melanjutkan pendidikan kedokteran.
 
10.  Brittany Wenger


Ketika masih duduk di tahun terakhir SMA, Brittany membuat terobosan dalam diagnosa kanker payudara. Siswi Out-of-Door Academy di Sarasota, Amerika Serikat ini, membuat diagnosa tersebut lebih akurat dan aman.

Gadis 18 tahun tersebut memulai riset tentang jaringan saraf saat duduk di kelas tujuh. Pada 2012, dia memenangi hadiah utama dalam Google Science Fair untuk proyeknya, “Global Neural Network Cloud Service for Breast Cancer.”

Cloud4Cancer mengumpulkan data hasil biopsi yang dilakukan dengan jarum, bukan dengan metode operasi seperti cara lama. Dalam percobaan awal, metode ini mencapai tingkat sensitivitas 99,11 persen sensitivitas keganasan. Dan dalam lebih dari 7,6 juta percobaan, jaringan ini menunjukkan hasil yang lebih baik dengan tambahan data. Karena berbasis data cloud, program
Cloud4Cancer ini dapat diakses semua rumah sakit di unia.

Brittany kini juga mulai mendalami riset tentang leukemia. Hasil kerjanya memperlihatkan bahwa jasa Cloud4Cancer dapat digunakan untuk berbagai klasifikasi kanker.

Dia menerima pengakuan pada Intel International Science and Engineering Fair 2013. Kegiatan ini mengumpulkan 1.600 siswa SMA sebagai finalis yang memperebutkan hadiah jutaan dolar. Brittany juga menerima berbagai penghargaan lainnya.

Saat ini, Brittany menjadi mahasiswi di Duke University. Dia bercita-cita menjadi ahli kanker anak-anak. Brittany terus melakukan riset dan mencari obat untuk kanker.

11.  Taylor Wilson
 
Taylor Wilson adalah ilmuwan nuklir. Pada usia 14 tahun, dia menjadi orang termuda yang membuat reaksi fusi (penggabungan) nuklir. Dia membangun reaktor di garasi rumahnya.

Selama tiga tahun, Taylor mendominasi Intel International Science and Engineering Fair. Dia memenango sembilan penghargaan, termasuk gelar juara pertama di bidang fisika dan astronomi, Best of Category Award, dan the Intel Young Scientist Award.

Taylor mendesain peralatan yang mampu mendeteksi materi nuklir di dalam kontainer kargo. Dia diundang Menteri Energi AS, Kristina Johnson, untuk mempresentasikan karyanya. Departemen Keamanan Nasional AS dan Departemen Energi AS pun mendanai uji lapangan peralatan buatan Taylor.

Prototipe ini menciptakan isotop radioaktif dalam sebuah peralatan kecil. Kegunaannya, menentukan bagaimana dan di mana penanganan kanker dilakukan.

Taylor percaya, penemuan fusi nuklirnya dapat menjadi solusi kebutuhan energi dunia di masa depan. Dia juga percaya, anak muda dapat mengubah dunia.

12.  Angela Zhang California, USA

Pada usia 17 tahun, Angela Zhang, menghasilkan penemuan yang berpotensi menyembuhkan kanker.
Proyeknya yang bertajuk, “Design of Image-guided, Photo-thermal Controlled, Drug Releasing, Multifunctional Nanosystem for the Treatment of Cancer Stem Cells” menjadi tiket Angela menjuarai Siemens Competition in Math, Science, & Technology, pada 2011. Dia membawa pulang hadiah beasiswa senilai USD100 ribu untuk proyeknya itu.

Angela membangun sistem nanopartikel multisistem. Alat ini dapat membidik tumor, membasmi sel kanker dan mengawasi respons perawatan pada saat bersamaan. Dia mengaku, butuh waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan ide itu, setelah sebelumnya membaca artikel-artikel penelitian dan mengikuti pertemuan ilmuwan.

Angela berkata, “Inti sistem saya adalah kemampuannya dalam mengantarkan obat. Ia dirancang untuk mampu dimuati obat kanker yang akan dilepaskan langsung dan selektif pada tumor untuk membasmi sel kanker. Keuntungan sistem ini adalah meminimalisasi terserangnya sel yang sehat seperti pada kemoterapi.”

Gadis ini menikmati waktu untuk membaca, bermain kayak dan mendaki gunung. Lulusan Monta Vista High School di Cupertino, California, tersebut kini menjadi mahasiswa Harvard University.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed