Perempuan dan Kanker

Perempuan dan KankerAKSI. Kimlin Tam, seorang profesor di Beckman Research Institute di City of Hope Cancer Center di Duarte, California melakukansurvey kepada perempuan. Survey yang melibatkan 500 wanita dengan empat pertanyaan tentang kanker, yang meliputi pertanyaan tentang stadium tumor, kelas, dan status reseptor hormon.

Secara keseluruhan, 32 persen dari 82 persen perempuan mengaku mengetahui jawaban atas semua pertanyaan. Tetapi hanya 20 persen hingga 58 persen yang bisa menjawab dengan benar, tergantung pada karakteristik.

Penelitian ini juga menjelaskan hanya 10 persen wanita kulit putih dan enam persen perempuan kulit hitam dan Hispanik mengetahui semua karakteristik kankernya dengan benar.

Mereka juga menerangkan tentang sejauh mana kanker, apakah itu invasif atau tidak? Dan jika kelenjar getah bening yang terlibat mulai tahap nol sampai empat. Kemudian dua pertiga dari perempuan kulit putih dan sekitar setengah dari perempuan kulit hitam dan Hispanik mampu dengan benar mengidentifikasi tahap kanker mereka.

Para wanita ini juga menggambarkan kelas kanker tentang bagaimana sel-sel kanker di bawah mikroskop dan dapat membantu memprediksi agresivitasnya. Hasilnya, penelitian ini menerangkan hanya 24 persen dari wanita kulit putih, lalu 15 persen wanita kulit hitam dan 19 persen wanita Hispanik yang mengetahui apa kelas kanker mereka.

Dan tampaknya masalah kanker menmang jadi sangat menonjol di kalangan kaum Hawa. Salah satunya, adalah kanker payudara. Penelitian ini juga membahasa tentang bagaimana banyak wanita dengan kanker payudara tapi tidak memiliki pengetahuan dasar tentang penyakitnya, seperti stadium kanker, karakteristik dan lainnya.

Kurangnya pengetahuan dari hasil temuan ini sangat mengkhawatirkan karena sangat penting memahami kondisi kesehatan yang dapat membantu melakukan pengobatan yang dilakukan.

“Kita pasti terkejut dengan jumlah wanita yang tahu sedikit tentang penyakit mereka,” kata Dr Rachel Freedman, Asisten Profesor Kedokteran di Harvard Medical School dan seorang Ahli Onkologi Medis, pada Selasa (27/1).

Kendati penelitian ini tidak secara khusus melihat alasan di balik kurangnya pengetahuan, namun Freedman menduga bahwa wanita mungkin kewalahan ketika awalnya didiagnosis. Selain itu, adanya faktor dokter yang memiliki penjelasan bervariasi dalam hal pemberian informasi termasuk penjelasan seluk beluk dan karakteristik kanker.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed