Aksi: Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-A Denpasar di Kerobokan, Kabupaten Badung, Bali, menjadi tujuan turis dadakan.
Sejumlah wisatawan mancanegara, khususnya dari Australia, terlihat mengunjungi penjara tersebut dan memotret gedung lembaga pemasyarakatan tempat dua terpidana mati asal Australia ditahan itu.
“Saya tertarik berkunjung ke sini untuk melihat seperti apa penjara di Bali, juga karena banyak orang Australia di dalam penjara,” kata Kareen, wisatawan dari Julong, New South Wales, Australia, di depan Lapas Kerobokan, Badung, Sabtu.
Perempuan itu datang bersama tiga temannya menggunakan mobil pribadi. Mereka hanya melihat-lihat penjara terbesar di Pulau Dewata itu dari halaman depan sembari mendokumentasikan bangunan penjara menggunakan kamera.
Menjelang eksekusi dua terpidana mati asal Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, sejumlah wisatawan mancanegara menyempatkan diri bertandang ke Lapas Kerobokan untuk sekedar melihat-lihat dan memotret bangunan penjara.
Hingga saat ini belum diketahui pasti kapan dan di mana kedua narapidana yang ditangkap tahun 2005 karena menyelundupkan 8,2 kilogram heroin itu akan dieksekusi.
Kejaksaan Agung menyatakan eksekusi dijadwalkan dilaksanakan Februari.
Kepala Lapas Kerobokan Sudjonggo menyatakan menjelang eksekusi kedua narapidana masih melakukan aktivitas seperti biasa. Myuran gemar melukis sementara Andrew Chan bermain tenis atau memasak.
