Pengguna Mobil Cenderung Beralih ke Skutik 150 Cc

Pengguna Mobil Cenderung Beralih ke Skutik 150 CcAKSI: Tren penggunaan skuter matik (skutik) ber-cc tinggi semakin marak. Hal ini dimanfaatkan Honda dengan menghadirkan motor-motor berkapasitas mesin 150 cc.

Di pertengahan 2014, Astra Honda Motor (AHM) meluncurkan all new PCX 150. Disusul pada awal 2015 dengan menghadirkan Vario 150.

Peminat di segmen ini adalah kalangan yang membutuhkan motor nyaman di tengah kemacetan. Mereka umumnya adalah pengguna mobil yang beralih ke roda dua.

“Sekarang itu ada tren orang malas pakai mobil karena macet. Mereka beralih menggunakan motor skutik 150 cc atau sport,” terang Edi Setiawan, Chief of Marketing Wahana Makmur Sejati (WMS) –main dealer motor Honda Jakarta dan Tangerang- belum lama ini.

Sejak diluncurkan, lanjut dia, PCX mendapat respons positif. Bahkan, inden PCX saat ini mencapai satu bulan. PCX tidak diproduksi di Indonesia, melainkan didatangkan secara utuh (completely build up/CBU) dari Vietnam.

“Kalau PCX banyak dibeli saat PRJ tahun lalu. Jadi pameran itu benar-benar mendongkrak penjualan PCX. Sebagian besar pembelinya di PRJ,” terang Edi.

Ia menambahkan, penjualan skutik yang dibanderol mulai Rp38 jutaan itu relatif stabil, tidak terpengaruh dengan gonjang-ganjing, seperti kenaikan harga BBM dan lainnya.

“Segmen motor-motor seperti ini tidak terpengaruh dengan harga BBM. Penjualannya pun stabil,” ungkapnya.

Respons positif juga ditunjukkan pasar terhadap Vario 150. Skutik yang mengadopsi sebagian teknologi PCX itu dibanderol antara Rp19,9 juta dan Rp20,05 juta (on the road Jakarta).

Meski demikian, Edi mengakui pasar motor sport Honda masih kecil. Untuk itu, pihaknya akan menggencarkan pemasaran. Padahal motor jenis ini sebenarnya banyak dicari kalangan yang beralih dari mobil ke motor.

“Masih kecil di sport. Pemasaran akan kami gencarkan, salah satunya dengan acara kontes foto, event khusus motor sport, juga (memperkenalkan) produk baru,” ungkapnya.

WMS menargetkan penjualan 500 ribu unit motor tahun ini di Jakarta dan Tengarang. Sebanyak 80 persennya diharapkan disumbang dari skutik, serta masing-masing 10 persen jenis bebek dan sport.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed