Gempa Diprediksi Masih Terjadi di Halmahera Barat

Gempa Diprediksi Masih Terjadi di Halmahera BaratPengamat Gempa Bumi Stasiun Geofisika Kelas III Ternate, Maluku Utara (Malut), Lutfi Pari menyatakan, selama beberapa hari daerah Kota Ternate dan Halmahera Barat (Halbar) diguncang gempa secara beruntun.

“Meski berskala rendah, 2–3 Skala Richter (SR), gempa ini termasuk jenis gempa tektonik dengan kekuatan goyangan ke atas ke bawah disertai suara dentuman keras sehingga cukup membuat panik warga,” katanya di Ternate, Minggu.

Dia mengatakan, gempa tersebut tak hanya berhenti sampai disitu, karena menurut hasil analisis BMKG Stasiun Geofisika Kelas III Ternate, gempa tektonik kategori suam atau beruntun ini akan mengguncang wilayah Malut khususnya di Ternate dan Halbar selama dua bulan ke depan.

Selain itu, faktor penyebab terjadinya gempa bumi adalah karena adanya aktifitas magma di dalam perut bumi serta kemungkinan adanya tektonik di sekitar laut Halmahera Barat yang dipicu oleh aktifitas gunung berapi di sekitaran Jailolo.

Sehingga peningkatan magma kemungkinan masih terus berlangsung, jadi kemungkinan bisa sampai sebulan atau dua bulan lebih untuk gempa-gempa tipe ini.

Oleh karena itu, Lutfi Pari mengimbau kepada masyarakat baik di Ternate maupun di Halbar agar tidak terlalu panik dengan ancaman tersebut.

Sebab gempa yang diprediksi akan terjadi itu tidak berpotensi tsunami, karena kekuatan gempa tersebut tidak sampai pada kekuatan 6 sampai 7 SR, jadi tidak sampai dengan magnitude 6 atau 7 SR gempa itu, karena tipe gempa itu dia hanya di sekitar 2 SR dan masyarakat diminta tidak panic menghadapi gempa.

Terkait gempa yang terjadi Sabtu, (21/11) kemarin, pertama kali terjadi pada pukul 12.55 WIT terjadi di 28 KM dari timur laut Ternate dengan kekuatan guncangan 4,0 SR. kemudian pada pukul 13.18 WIT, gempa kembali terjadi dengan kekuatan 4,7 SR dengan lokasi koordinat gempa hampir mendekati gempa awal tadi, kemudian gempa kembali terjadi pada pukul 13.46 WIT dengan kekuatan 4,4 SR terjadi di laut Halmahera Barat.

“Dalam sehari, wilayah kita dilanda gempa sebanyak tiga kali, tetapi tidak berpotensi tsunami karena ini hanya gempa beruntun,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *