Sejak era reformasi, Indonesia menunjukkan demokrasi terhebat di dunia. Hal itu ditunjukkan dengan pemilihan pemimpin dari presiden, gubernur, bupati/walikota, kepala desa, bahkan ketua RW pun dengan pemilihan langsung.
“Amerika Serikat sebagai kampiun demokrasi di dunia kini kalah dengan Indonesia karena Amerika belum sepenuhnya memilih langsung pemimpinnya,” kata Anggota DPR, Priyo Budi Santoso, dalam wisuda Universitas Alghifari (Unfari), di Grand Pasundan, Sabtu, 5 Maret 2016.
Menurut Priyo, hadirnya era reformasi memberikan kebebasan luas termasuk kepada media massa sehingga setiap kegiatan tokoh politik, artis, dan pejabat dipantau media. “Siapa pun tak berani dengan media massa ini karena kini sorotannya begitu tajam. Pers mendapatkan angin kebebasan yang tinggi,” ucapnya dalam acara wisuda yang diikuti 107 orang itu.
Dia menambahkan, sistem demokrasi yang ada di Indonesia merupakan pelajaran sejarah yang amat panjang. “Dari demokrasi era awal kemerdekaan lalu pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru. Hanya, demokrasi di era reformasi membawa dampak yang awalnya tak diperhitungkan seperti konflik horisontal dan vertikal yang sebelumnya tidak terjadi,” katanya.
Menurut Priyo, masyarakat yang cepat marah karena dicontohkan para pemimpin dan politisi yang ramai dan saling menyudutkan. “Ini sebagai cacat atau penyakit demokrasi yang harus kita perbaiki bersama. Kita harus kembali kepada kehidupan yang harmonis,” timpalnya.
