Ical: Gosip Dukungan Istana Tak Pengaruhi Suara di Munaslub

Ical: Gosip Dukungan Istana Tak Pengaruhi Suara di MunaslubAburizal Bakrie menilai, dukungan Luhut Binsar Pandjaitan pada salah satu calon Ketua Umum Golkar tidak akan berpengaruh signifikan pada persaingan di Musyawarah Nasional Luar Biasa. Hal yang sama menurut Ical, sapaan Aburizal, juga berlaku ketika Jusuf Kalla juga punya pilihan tertentu pada calon ketua umum.

Menurut Ical, pengaruh besar suara tetap berada di tangan 549 pemilik suara, yakni ketua DPD I, DPD II, dan pimpinan organisasi pendiri Partai Golkar.

“Mereka (Luhut dan JK) tidak punya hak suara. Mereka tentu mendengar bahwa (calon) ini baik, yang ini lebih baik, ya dibenarkan saja,” kata Ketua Umum Golkar itu di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/5).

Delapan calon ketua umum Golkar telah lolos tahap verifikasi, yakni Setya Novanto, Aziz Syamsudin, Mahyudin, Ade Komarudin, dan Syahrul Yasin Limpo. Tiga calon lainnya ialah Airlangga Hartarto, Indra Bambang Utoyo dan Priyo Budi Santoso.

Ical bersama Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham hari ini menemui Presiden Joko Widodo untuk menginformasikan pembukaan Munaslub dipercepat menjadi Sabtu (14/5). Sebelumnya Jokowi dijadwalkan hadir dan memberikan sambutan di pembukaan Munaslub, Minggu (15/5).

Sementara itu, Jusuf Kalla (JK) dijadwalkan hadir sekaligus menutup Munaslub di Nusa Dua, Bali pada Senin (16/5). Namun, Ical berharap JK juga dapat hadir dalam pembukaan Munaslub.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 15 menit itu, Ical membantah Jokowi memberikan arahan soal pemilihan ketua umum. Dia menuturkan, orang nomor satu di Indonesia itu menyerahkan pilihan dan keputusan kepada pemilik suara di Partai Golkar.

“Beliau (Jokowi) mengatakan tidak etis kalau menentukan satu per satu. Baik presiden dan wakil presiden saya kira tidak,” kata mantan Menkokesra ini.

Sebelumnya beredar kabar, Setya Novanto mendapat dukungan Presiden Joko Widodo melalui Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut mengungkapkan kedekatannya dengan Setya. Dia juga menyampaikan kesukaannya terhadap pribadi mantan ketua DPR RI tersebut. “Ya kalau saya suka ke Novanto boleh saja. Salah? Kan enggak salah,” kata Luhut di kantornya, Senin (9/5).

Namun, Luhut membantah rumor dirinya mendukung penuh pencalonan Setya dan pernah menyatakan dukungan kepada Setya dengan mengatasnamakan presiden.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *