Busana Muslim dan Efek Bola Salju MUFFEST 2016

Busana Muslim dan Efek Bola Salju MUFFEST 2016Kali pertama digelar, Muslim Fashion Festival (MUFFEST) Indonesia menghadirkan tema #ScreenshootTheLook. Perhelatan yang akan berlangsung pada 25-29 Mei 2016 di Plaza Selatan Istora Senayan, Jakarta, itu dijadikan peluang meningkatkan kompetensi produk fesyen muslim Indonesia agar dapat bersaing di pasar global.

Selain itu, turut dikatakan acara ini kelak dapat mengoptimalkan kekayaan budaya lokal yang mengacu pada Indonesia Trend Forecasting (Muslim Fashion Trend) 2017/2018. MUFFEST Indonesia mengarahkan pada konsep ‘ready to wear craft fashion’.

“Melalui tema tersebut, kami ingin menggaungkan keragaman style busana muslim Indonesia agar tersebar luas hingga ke tingkat internasional. Dengan aktivasi branding yang salah satunya memanfaatkan teknologi sosial media ini agar mata dunia menengok ke Indonesia,” tutur Taruna K. Kusmayadi, Project Director Muslim Fashion Festival Indonesia 2016, pada Kamis (19/5) di Auditorium Kementerian Perdagangan Jakarta.

Pria yang akrab disapa Nuna itu mengatakan MUFFEST diharapkan bisa menjadi ‘corong’ popularitas fesyen muslim.

“Kami ingin produk dari desainer dan brand lokal cepat di-capture dan jadi perbincangan ‘trending topic’,” kata Taruna kepada CNNIndonesia.com

“Efek dari screenshot ini diharapkan akan menjadi bola salju, menjadi pemberitaan yang disebarluaskan,” tambahnya.

Pada gelaran MUFFEST Indonesia 2016 ini, desainer dan label busana muslim Indonesia diberikan kesempatan untuk meningkatkan kompetensi produk sekaligus memperkuat pondasi bisnisnya. Hal itu direalisasikan melalui rangkaian kegiatan berupa pergelaran busana, pameran dagang, seminar talkshow, workshop, kompetisi, community gathering, instalasi mode, juga dilengkapi dengan kuliner halal dari Ikatan Pengusaha Muslim Indonesia (IPEMI).

Beberapa desainer yang akan meramaikan panggung MUFFEST adalah diantaranya Ria Miranda, Jenahara, Irma Mutiara, Restu Anggraini, Hannie Hananto, ltang Yunasz, Deden Siswanto, Ali Charisma, Sofie, Nuniek Mawardi, Monika Jufry, Najua Yanti, Norma Hauri, Ina Priyono, Khanaan Samlan, Oka Diputra, Dwi Iskandar, Eridani, dan NurZahra.

Tak hanya itu, hasil karya rancangan desainer perwakilan Malaysia Fashion Week dan sejumlah desainer dari Turki, Italia, Rusia, Uni Emirat Arab, dan Bangladesh yang tergabung dalam Islamic Fashion and Design Council (IFDC), turut meramaikan panggung MUFFEST Indonesia 2016 nanti.
Koleksi desainer yang akan ditampilkan di Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2016 di Istora Senayan, Jakarta, 25-29 Mei 2016. (CNN Indonesia/Agniya Khoiri)

Menuju Indonesia Sebagai Kiblat Busana Muslim Dunia

MUFFEST Indonesia 2016, menurut Nuna, diharapkan menjadi langkah yang konkret dan terus berkelanjutan dalam menetaskan pelaku industri fesyen muslim, yang tak hanya punya kreativitas tinggi, namun juga memiliki fondasi bisnis yang solid.

“Dengan meningkatkan kompetisi fesyen muslim Indonesia agar diterima di pasar lokal secara luas, sehingga mempermudah langkah untuk ekspansi ke pasar global. Dengan begitu, mewujudkan Indonesia sebagai pusat mode muslim dunia, bukan lagi sekadar impian,” ujar dia.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, Tjahya Widayanti menambahkan bahwa dengan terselenggaranya MUFFEST ini, ke depannya bisa mendapat pemasaran yang lebih luas.

“Pergelaran ini sekaligus mengangkat peran pelaku industri mode muslim dari seluruh penjuru nusantara,” kata Tjahya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed