Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung melakukan pengambilan sample terkait dengan ditemukannya vaksin mencurigakan di lima fasilitas kesehatan di Bogor. Pengambilan sample ini dilakukan untuk mengetahui kandungan vaksin tersebut.
“Sample itu nantinya akan dikirim ke kantor Badan Pengaws Obat dan Makanan (BPOM) untuk diuji kandungannya. Pengujian ini dilakukan karena pendistribusian vaksin-vaksin ini diduga bukan dari penyalur resmi,” kata Kepala BBPOM Bandung, Abdul Rahim, Selasa(28/6).
Dikatakan Abdul, uji sample ini dilakukan untuk mengetahui apakah vaksin tersebut palsu atau tidak lantaran sistem pengadaannya tidak sesuai prosedur.
“Pengujian sampel dilakukan di Jakarta karena perlu pemeriksaan lengkap dan mendalam. Prosesnya bisa sampai 3 hari, tergantung persiapannya soalnya kasus ini belum pernah kami temukan di Kota Bandung,” tandasnya.
Abdul mengungkapkan, pihaknya masih melakukan penelusuran terhadap peredaran vaksin palsu di Jabar. Mengingat praktik pembuatan vaksin palsu sudah berlangsung selama 13 tahun.
“Sampai saat ini, belum ada indikasi lain selain Bogor dan Bekasi. Soal pengaduan masyarakat terkait vaksin palsu juga tidak ada,” pungkasnya.