Trend Micro Bantu Interpol Bekuk Gembong Penjahat Siber Internasional

Trend Micro Bantu Interpol Bekuk Gembong Penjahat Siber InternasionalSeperti telah diketahui, kejahatan siber saat ini telah menjadi ancaman serius bagi berbagai sektor – dari pemerintahan hingga swasta – dan telah membukukan banyak sekali kerugian, tidak saja material namun juga telah menyangkut masalah keamanan serta pertahanan kedaulatan. Sebagai yang terdepan di bidang security, Trend Micro terus memperkuat komitmennya dalam turut memberikan solusi terbaik – baik berupa penyediaan produk maupun upaya-upaya dukungan lainnya.

Seperti yang Rekan-Rekan bisa dapat informasinya di press release terlampir, Trend Micro terlibat aktif dan kontributif dalam membantu INTERPOL menangkap Penjahat Siber Internasional yang bermarkas di Nigeria.

Kontribusi Trend Micro dengan keahliannya menjadikan INTERPOL dapat membekuk salah satu gembong kejahatan siber internasional yang ditengarai telah berhasil menggasak uang hasil kejahatan setara lebih dari $60 juta yang mereka hasilkan dari penipuan melalui business email compromise (BEC) scams dan model penipuan CEO fraud. Operasi penggerebekan ini merupakan hasil kolaborasi antara INTERPOL bersama Nigerian Economic and Financial Crime Commission dengan mendayagunakan riset Trend Micro dalam mengidentifikasi dan menangkap pelaku kejahatan siber tersebut.

Dalam pernyataannya, Raimund Genes, Chief Technology Officer Trend Micro Trend Micro, mengatakan bahwa Trend Micro telah memposisikan dirinya sebagai advokat keamanan yang aktif menjalin kolaborasi dengan berbagai elemen baik di sektor publik maupun swasta dalam memerangi kejahatan dunia maya. Genes juga berujar Trend Micro menentang segala bentuk tindak kejahatan yang memanfaatkan teknologi dalam melancarkan aksi mereka, dan Trend Micro berkomitmen untuk selalu memberikan dukungan terbaik bagi aparat penegak hukum untuk membantu melacak dan menangkap para penjahat siber tersebut. Hal ini menjadi salah satu tonggak bagi komunitas keamanan siber untuk makin mempererat kerja sama menumpas kejahatan siber.

Gembong penjahat asal Nigeria yang berhasil ditangkap tersebut ditengarai sebagai pemimpin dari 40 orang kawanan di jaringan penjahat siber yang beroperasi di Nigeria, Malaysia dan Afrika Selatan. Mereka menciptakan malware dalam melancarkan serangan siber. Gembong tersebut dicurigai juga terlibat dalam tindak kejahatan pencucian uang bersama dengan para pelaku pencuci uang dari negara Cina, Eropa, serta Amerika Serikat yang menyediakan detil akun bank secara illegal sebagai tempat penyimpanan uang hasil curian mereka.

Sementara itu, Noboru Nakatani, Executive Director of the INTERPOL Global Complex for Innovation mengungkapkan bahwa keberhasilan operasi penangkapan ini tentu tak lepas dari kerja sama yang terjalin erat di antara pihak-pihak yang tergabung dalam komunitas keamanan global yang memiliki tujuan yang sama yakni bersama-sama mewujudkan Internet yang aman. BEC scams sulit diberantas karena kompleksitas operasi mereka, untuk itulah dibutuhkan kerja sama yang erat yang terjalin di semua sektor, baik oleh swasta maupun pemerintah, dalam memerangi dan menanggulangi tindak kejahatan siber.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *