8 Tahun Rusak, Jalan Sariwangi Masih Terabaikan

8 Tahun Rusak, Jalan Sariwangi Masih TerabaikanKendati telah rusak selama sekitar 8 tahun, Jalan Sariwangi di Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, hingga kini masih terabaikan. Padahal, jalan tersebut merupakan jalan kabupaten yang menghubungkan Bandung Barat dengan Kota Cimahi maupun Kota Bandung.

Seorang warga, Aden (47) mengeluhkan kerusakan Jalan Sariwangi tersebut. Jalan itu ramai dilewati karena posisinya strategis. Selain kondisi jalan yang banyak lubang, kata dia, Jalan Sariwangi juga minim rambu dan penerangan jalan umum.

“Sudah delapan tahun ke belakang jalan ini rusak, padahal status jalan ini jalan kabupaten. Masyarakat prihatin dan menyayangkannya karena jalan ini ramai dilewati orang. Setiap pagi, di jalan ini selalu ada antrean kendaraan,” kata Aden, warga Kampung Pangkalan, RT 1 RW 10, Desa Sariwangi, Senin 15 Agustus 2016.

Menurut dia, kerusakan jalan tersebut meyebabkan banyak pengendara motor yang mengalami kecelakaan, terutama di tikungan jalan yang berada di wilayah Desa Cihanjuang. “Rambu-rambu jalan juga sedikit. Kalau malam, di sini juga gelap karena penerangan jalan tidak ada. Makanya, di sini beberapa kali pernah terjadi pembegalan,” katanya.

Kepala Dusun II Desa Sariwangi Aden Koswara mengakui, masyarakat sekitar, terutama warga Desa Sariwangi, sudah lama mengeluhkan kerusakan jalan. “Orang-orang tidak tahu bahwa sebenarnya kewenangan jalan ini ada di kabupaten. Jadi, kami seperti yang disalahkan, dianggap tidak bisa memperjuangkan aspirasi warga,” katanya.

Padahal, lanjut dia, Pemerintah Desa Sariwangi bersama tokoh masyarakat telah berulang kali mengusulkan perbaikan jalan dan berupayaa menambal kerusakan jalan. Lantaran saluran drainase di pinggir jalan kurang optimal mengalirkan air hujan, jalan yang ditambal cepat rusak kembali.

Data DBMSDAP KBB

Berdasarkan data DBMSDAP KBB, ruas Jalan Cihanjuang-Gegerkalong yang di dalamnya merupakan Jalan Sariwangi pada tahun ini direncanakan mengalami peningkatan jalan dengan pagu anggaran senilai Rp 1 miliar. Ruas jalan tersebut merupakan salah satu dari 47 paket pengadaan barang dan jasa untuk pengerjaan jalan.

Menurut Kepala Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan DBMSDAP KBB Aan Sopian Gantina, seluruh paket tersebut telah disampaikan ke Unit Layanan Pengadaan pada akhir Juli lalu.

“Kesiapan kami baru bisa melelangkan 47 paket itu bulan lalu, sekarang masih menunggu proses lelang selesai. Kenapa terlambat, karena kegiatan kami ada banyak,” kata Aan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *