Macet, Lalu Lintas di Lembang Akan Direkayasa

Akan Ada Rekayasa Lau Lintas di LembangSeiring dengan sering terjadinya kemacetan di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, terutama pada akhir pekan, pemerintah setempat berkoordinasi dengan kepolisian rencananya akan melakukan rekayasa lalu lintas di beberapa titik kemacetan. Selain itu, kerusakan beberapa jalur alternatif menuju Lembang juga segera diperbaiki.

Kepala Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Bandung Barat, Fauzan, mengungkapkan bahwa untuk menentukan rekayasa lalu lintas di Lembang, mereka mengundang instansi terkait seperti Dinas Bina Marga serta kepolisian. “Kami akan merumuskan penataan lalu lintas di Lembang karena jalur itu memang padat terutama di akhir pekan dan libur panjang,” katanya, Senin 10 Oktober 2016.

Fauzan mengungkapkan beberapa simpul kemacetan di Lembang di antaranya di pertigaan Beatrix, Jalan Panorama, Jalan Kayuambon, dan Jalan Tangkubanparahu. Rata-rata kepadatan di jalur-jalur itu mencapai 2.500 kendaraan/jam saat beban puncak. Sementara kapasitas maksimal dengan lebar jalan yang tersedia sekitar 2.900 kendaraan per jam.

Jika melihat kapasitas jalan, menurut Fauzan, kemacetan di Lembang sebenarnya masih dalam batas wajar. Namun, rekayasa lalu lintas dilakukan untuk membuat Lembang sebagai daerah wisata lebih tertata dengan baik.

“Hanya memang sering macet saat hari libur karena banyak yang berkunjug ke tempat-tempat wisata. Jalur alternatif juga padat dan sebagian rusak. Makanya, rakor ini juga melibatkan Dinas Bina Marga,” katanya.

Seperti diketahui, setidaknya ada empat jalur alternatif menuju Lembang, yaitu Jalan Cihanjuang via Cimahi-Jalan Kolonel Masturi (Parongpong)-pertigaan Beatrix-Lembang. Lalu, Jalan Terusan Sersan Bajuri via Ledeng-Jalan Kolonel Masturi (Parongpong)-Lembang.

Selanjutnya, Jalan Punclut via Dago/Ciumbuleuit-Jalan Cijeruk-Lembang. Terakhir lewat Jalan Dago Giri-Mekarwangi-Pagerwangi-Lembang. Keempat jalur alternatif ini rata-rata dalam kondisi rusak.

Jalan Dago Giri misalnya, sudah dua tahun belum diperbaiki. Kondisi jalan banyak berlubang di tikungan dan tanjakan, sehingga membahayakan pengguna jalan. Hal itu kerap dikeluhkan warga setempat dan juga pengendara yang melintas.

Sekretaris Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air dan Pertambangan KBB Cucu Hertika mengungkakan, kerusakan jalur alternatif di Lembang akan segera diperbaiki, termasuk Jalan Dago Giri Lembang. “Perbaikan jalan alternatif sudah masuk anggaran,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *