Pedemo dan PT Darmasetia Cipta Graha Nyaris Adu Fisik

Pendemo dan PT Darmasetia Cipta Graha Nyaris Adu FisikAdu fisik antara pedemo dan pihak pengembang PT Darmasetia Cipta Graha nyaris terjadi di tengah gemlombang protes warga yang menghentikan proses pembukaan lahan untuk perumahan di Desa Padalarang.

Meski adu fisik tidak terjadi, namun aksi demo berakhir ricuh sebelum diamankan petugas kepolisian untuk berembug di rumah warga. Setelah warga bersama petugas kepolisian dan Babinsa Desa Padalarang berkumpul, akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pertemuan pada malam hari setelah petugas menghubungi pihak pengembang yang tak datang dalam pertemuan itu.

Tantan yang mengaku dari pihak pengembang bersikukuh meyakinkan Yoga, kordinator demo, bahwa persyaratan izin sudah dipenuhinya. Bahkan, Dirinya meyakini telah memenuhi prosedur yang berlaku. “Saya sudah mengantongi izin, secara legal hukum saya sudah lengkap semua,” ujar Tantan.

Yoga menuturkan, sejauh ini pihak pengembang belum pernah melibatkan warga dalam proses pembangunan perumahan tersebut. “Warga belum pernah dilibatkan dalam pembangunan ini, berbagai izin tahu-tahu sudah keluar,” ujar Yoga, kemarin.

Lebih jauh, dikatakan Yoga, rencana pembangunan perumahan ini empat tahun lalu pernah dihentikan warga saat pemilik perusahaannya bukan PT Darma Setia Graha. Namun, kata Yoga, setelah lahan dimiliki PT Darma Setia Graha proses pembangunan pun dilanjutkan kembali.

Menurut Yoga, warga bukan tanpa alasan melakukan penolakan pembangunan perumahan tersebut. Pasalnya, akibat adanya pembangunan perumahan tak jarang saat hujan turun aliran air yang bercampur tanah merah mengalir masuk ke pemukiman warga.

“Kandungan air tanah warga menjadi surut, dan tak jarang air yang bercampur tanah merah mengalir ke kawasan pemukiman warga, ungkapnya.

Sebelumnya, ratusan warga yang berasal dari RW 7, 8, 11, 12 dan 20 melakukan aksi sejak jam.13.00 WIB. Aksi warga itu dengan menghentikan paksa alat berat yang sedang melakukan pematangan di lahan seluas 4 hektar milik PT. Darmasetia Cipta Graha dan membentangkan spanduk penolakan. Awalnya unjuk rasa berlangsung damai dengan menduduki areal proyek menunggu pengembang datang agar mau mendengarkan keinginan warga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *