Prestasi yang ditorehkan PSGC Ciamis dalam laga kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) B 2016, memang mengejutkan. Bagaimana tidak, tim sepak bola kebanggaan warga Tatar Galuh Ciamis ini mampu membuktikan eksistensinya di dunia sepak bola Indonesia hingga menghantarkannya lolos ke babak 16 besar di laga ISC B 2016.
Keberhasilan PSGC tentunya tidak terlepas dari sosok peran seorang Heri Rafni Kotari, yang mampu meracik tim berjuluk Laskar Ciung Wanara itu menjadi tim yang patut diperhitungkan. Coach HRK, sapaan akrab Heri Rafni Kotari, yang juga mengarsiteki tim Laskar Galuh ini mampu mengkombinasikan dengan baik pemain muda dan senior yang ada di timnya.
Bukan hanya menjabat sebagai pelatih dan Ketua Asosiasi Sepak Bola Ciamis, sejak tahun 2014 Heri juga tercatat sebagai anggota DPRD Kabupaten Ciamis dari Fraksi Golongan Karya.
Heri sendiri sudah merintis terjun ke dunia sepakbola profesional sejak mulai SMA. Di usianya yang masih belia, dia sudah bergabung dengan klub Persitas Tasikmalaya selama tiga tahun.
Setelah bermain untuk Persitas, ia kembali ke Ciamis dan terpilih masuk skuad PSGC Ciamis mulai tahun 1990 sampai dengan tahun 1993. Selama tiga tahun membela klub kelahirannya, dia berhasil membawa PSGC Ciamis ke Divisi Utama Liga Indonesia.
Performanya yang bersinar saat membela PSGC Ciamis, membuat Heri direkrut untuk bergabung memperkuat tim Jawa Barat pada ajang nasional PON XIII di Jakarta. Di saat itulah telenta sepakbola Heri mulai dilirik oleh sejumlah klub sepakbola tanah air.
Setelah bermain untuk PON Jabar, pada tahun 1993 Heri pun mendapat tawaran bergabung dari klub Bandung Raya, klub yang berkompetisi di kasta tertinggi Liga Indonesia. Selama kurang lebih 4 tahun bergabung di klub Bandung Raya, nama Heri mulai diperhitungkan sebagai Striker papan atas Indonesia.
Ketika klub Bandung Raya membubarkan diri, Heri pun hijrah ke Persikabo selama dua tahun. Kemudian pindah lagi ke Persikab Kabupaten Bandung sampai tahun 2001, lalu bergabung dengan Persib Bandung. Saat bergabung dengan Persib, nama Heri Rafni Kotari semakin diperhitungkan di kancah sepak bola nasional.
Namun sayang, Heri bergabung dengan Persib hanya satu musim kompetisi. Setelah itu Heri pun hijrah ke Persikad Depok, PSB Bogor, dan terakhir kembali ke Persikab Kabupaten Bandung selama 3 tahun.
Pada tahun 2008, Heri memutuskan untuk pensiun sebagai pesepakbola. Setelah pensiun, Heri sempat menukangi Persikab pada tahun 2009, namun tidak lama. Akhirnya, pada tahun 2009, dia dipercaya menjadi pelatih PSGC yang saat itu sedang berkompetisi di Divisi III.
Saat memulai menjadi pelatih Kepala PSGC Ciamis, Heri melakukan penjaringan pemain untuk mengisi skuad Laskar Galuh dan berhasil membentuk sebuah tim yang didominasi oleh putra terbaik Kabupaten Ciamis.
Semenjak Heri menukangi PSGC, terbukti mampu membawa perubahan yang sangat signifikan untuk tim kebanggaan masyarakat Ciamis ini. Prestasi PSGC Ciamis kian merangkak naik, mulai promosi dari Divisi III ke Divisi II, kemudian dilanjutkan promosi ke Divisi I.
Saat kali pertama promosi ke Divisi I, PSGC sempat bertahan selama satu tahun. Namun, pada musim kompetisi tahun berikutnya, tepatnya tahun 2013, PSGC berhasil promosi ke Divisi Utama sekaligus merebut juara ke III kompetisi Divisi I Liga Indonesia.
Pada tahun 2014 satu musim berlaga di Divisi Utama, PSGC sukses menorehkan prestasi gemilang. Sebagai tim debutan, PSGC mampu lolos ke babak 16 besar Divisi Utama Liga Indonesia. Hal ini tentunya sebuah prestasi yang sangat luar biasa. Pasalnya, PSGC Ciamis adalah satu-satunya tim dari Priangan Timur yang berlaga di Divisi Utama dan mampu menyingkirkan sejumlah klub sepakbola papan atas Indonesia.
”Membangun bangsa ini harus dimulai dari masyarakatnya yang sehat secara jasmani dan rohani. Jika sudah begitu, kita akan mudah membentuk mental pemuda yang tangguh. Untuk mewujudkan hal itu, yakni melalui olahraga,” pungkasnya saat ditemui di ruang kerjanya.
EVI YUSNITA
