Meski Sempat Gagal, Mistoful Akhirnya Jadi Polwan Berkat Restu Orangtua

Meski Sempat Gagal, Mistoful Akhirnya Jadi Polwan Berkat Restu OrangtuaKegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Selama berusaha, berdoa dan berharap ridho orangtua, kesuksesan pun masih bisa diraih. Hal ini seperti dirasakan Mistoful Maimunawaroh yang kini jadi polisi wanita (polwan).

Anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan suami istri, Soeprijanto dan Euis Rostiawati ini pernah merasakan gagal. Mistoful pernah gagal saat daftar polwan tahun 2014. Rasa kecewa dan sedih ia rasakan begitu mendalam.

“Saat dibacakan pengumuman kelulusan dan tahu saya tidak lulus, saya sangat kecewa. Tapi di balik semua itu, saya bersyukur bersama orang yang peduli terhadap saya,” kata Mistoful.

Tahu gagal dalam daftar polwan, lanjut alumni SMAN 6 Cirebon ini, orangtua memberi banyak motivasi, agar Mistoful memperbaiki semuanya. Sebab tidak ada yang namanya kata terlambat untuk meraih hal yang dicita-citakan.

Sambil menunggu pendaftaran polwan berikutnya, Mistoful isi waktu luangnya dengan berbagai kesibukan agar bisa menghilangkan rasa jenuh. “Isi waktu dengan berjualan online berupa seprei, jajanan, baju atau kaos distro,” katanya.

Kemudian Mistoful pun olah raga fisik bersama temannya berupa lari, renang dan lain-lain. Selain itu, melatih bela diri di SDN Al-Azhar. “Allhamdulillah sambil mencari sedikit rejeki jadi tahu gimana susahnya mencari uang,” katanya.

Perempuan aktif Pramuka saat sekolah ini kemudian ikut daftar polwan kembali pada tahun 2015. “Allhamdulillah berkat dukungan dan doa orang tua serta keluarga, Allah memberi kesempatan kepada saya jadi polwan,” katanya.

Dia mengikuti pendidikan di Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan) di Ciputat, Jakarta Selatan selama 7 bulan. “Di sana saya bertemu banyak suku dan belajar tentang budaya serta memiliki keluarga baru yang membuat saya semangat menjalani pendidikan,” katanya.

Selesai pendidikan, Mistoful pun tugas di Bagian Sumda Polres Cirebon. Berpangkat bripda, lajang penyuka kelinci ini mengawali kiprahnya di Kepolisian. Tak lama, Mistoful pun ditugaskan di Polsek Lemahabang.

“Di Polsek Lemahabang, pertama tugas difungsi Lalu Lintas. Setelah 6 bulan saya pindah ke fungsi Reskrim sekaligus mendapat amanah menjadi Bhabinkamtibmas di Desa Lemahabang Kulon,” kata alumni SMPN 6 Cirebon ini.

Perempuan berusia 21 tahun ini tak masalah ditugaskan dimana pun karena jabatan merupakan amanah yang harus dijalankan dengan semestinya. “Apalagi memangku sebuah jabatan untuk mengayomi masyarakat,” kata Mistoful.

Gadis suka seafood yang tinggal di Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon ini berpesan kepada anak muda jangan pernah berhenti bermimpi, karena usaha yang dikerjakan tak akan mengkhianati hasil.

“Kata orangtua, jangan pernah meremehkan dirimu karena Allah SWT memberikanmu hidup bukan karena kamu membutuhkannya, tapi karena seseorang membutuhkan kamu. Tetap semangat, jangan lupa restu orangtua,” pesan Mistoful.

 

Mangun Wijaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *