Priana Wirasaputra: Basmi Para Rentenir

Priana Wirasaputra: Basmi Para RentenirBirokrat senior, 32 tahun bergulat sebagai PNS di pemerintahan kota Bandung, kini sebagai Kepala Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Dnas KUKM Perindag) Kota Bandung, santer ia digadang-gadang meramaikan bursa Pilkada 2018, menjadi Walikota Bandung!

Tanpa sengaja ditemui di Trans Studio Mall Bandung (28/8/2017) Priana Wirasaputra, ketika mendampingi isteri Walikota Bandung Ridwan Kamil, Atalia Praratya membuka ajang ekonomi kerakyatan B Craft 2017.

Apa nih Kang Pri (sapaan akrab Priana Wirasaputra) isu paling dekat dalam kinerja Anda yang akan diluncurkan? “Waduh, ditodong demikian harus serius nih menjawabnya. Saya hadir di sini, semata memberi dorongan untuk para pegiat koperasi dan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) di kota Bandung,” demikian ujarnya dengan ramah kepada para awak media yang tiba-tiba merubungnya.

Terbaru, menurut Pri yang menurutnya di kota Bandunga ada sekitar 300 ribuan UMKM, namun yang terdaftar resmi hanya sekitar 6.000-an:”Satgas pembasmi rentenir, dalam waktu dekat akan diluncurkan.”

Lebih lanjut kata Pri, Satgas ini tidak datang atau ditanganani kantor dinasnya:”Sebagai koordinator ya, dinas terkait lain pun ikut serta seperti dari unsur kepolisian, kejaksaan, TNI, dan dinas terkait lainnya,” demikian paparnya singkat – “Persoalan rentenir ini bukan semata secara fisik, melainkan harus dimulai dengan pembinaan, pelatihan, lalu penindakan, bila membandel. Tujuannya, para pengusaha kecil tak terjebak pada pusaran lintah darat. Makanya, pihak bank dan sumber finansial lain pun akan terlibat. Tunggu saja ya, kehadirannya.”

Menurut Pri pula, persoalan terjeratnya para pengusaha kecil ini karena soko guru ekonomi kita, yakni koperasi masih belum beranjak dari persoalan klasik – salah urus dan ketidakmampuan melawan geliat ekonomi yang tak pilih-pilih mana yang harus dilindungi dan semacamnya. “Inginnya koperasi jadi soko guru ekonomi kita…”

Menyoal koperasi yang idealnya sebagai wadah ekonomi kerakyatan menurut Pri di kota Bandung kini ada sekitar 2.665. Dari jumlah ini hanya, 1.500-an yang aktif. “Sementara koperasi yang melakukan RAT dan cukup sehat ada sekitar 500-an jumlahnya.”

Belum lagi ratio antara jumlah penduduk kota Bandung dari sekitar 2,7 juta jiwa, disinyalir menurut Pri baru terlibat sekitar 500 ribuan-an orang saja. “Tentu, ini masih kurang, untuk penduduk kota Bandung yang punya PKL sekitar 22 ribuaan.” Menurut Pri, siapa pun Walikota Bandung mendatang harus memprioritaskan pembinaan ekonomi kerakyatan secara konsisten. Kesejahteraan, paling mudah dan terukur progresnya melalui pendidikan, dan pembinaan ekonomi. “Ini sudah menjadi adagium para pemimpin dunia.”

Hentikan Praktik Rentenir !

Bagi Pri persoalan ekonomi kerakyatan mulai dari koperasi, keberadaan PKL, keberadaan UMKM, dan jumlah donatur dari lembaga penyelenggara CSR (corporate social responsibility), haruslah disinergikan:”Ini tugas saya dan jajaran di lembaga yang saya pimpin. Memberdayakan ekonomi warga di level menengah ke bawah utamanya. Masalahnya, di lapangan begitu dinamisnya kegiatan ekonomi ini. Insya Alloh, setiap saat kami mencari solusi atas kemandekan ini.”

Nah, soal rentenir yang sudah menjadi rahasia umum, apa kiat membasminya? “Sinergi antar dinas terkait dan lembaga yang ada. Akar maraknya rentenir di kota Bandung, kita perangi melalui Satgas lebih komprehensif dan proporsional. Semua ini akan dilakukan, segera,” demikian tutupnya kepada para pewarta sambil mewanti-wanti dengan gesture serius – “Hey, rentenir sudahilah praktik busuk Anda dalam tempo secepat-cepatnya, sebelum kami bertindak…”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *