Di Aceh, Mayoritas Penderita HIV/AIDS Bukan Dari Kalangan PSK

Namun, di Aceh, dari jumlah keseluruhan 854 penderita penyakit mematikan yang belum ditemukan obatnya itu justru lebih banyak dialami dari kalangan wiraswasta.[penci_related_posts title=”You Might Be Interested In” number=”4″ style=”list” align=”none” displayby=”cat” orderby=”random”]

Berdasarkan jumlah kumulatif yang dilaporkan menurut jenis pekerjaan sampai dengan Juli 2019 menunjukkan sekitar 40 persen penderita AIDS berasal dari wiraswasta, diikuti kalangan ibu rumah tangga sebesar 30 persen.

Sementara, dari kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS), PSK, tukang becak, hingga supir justru hanya menyumbang 20 persen.

“Artinya, dari 4 profesi itu masing-masing sekitar 5 persenan. Selebihnya dari berbagai profesi,” jelas Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh, dr. Imam pada Kantor Berita Politik RMOL di Banda Aceh, Minggu (24/11).

Imam menjelaskan, kasus HIV/AIDS di Aceh pertama kali ditemukan di Kabupaten Bireuen pada 2004 silam dan terus bertambah setiap tahunnya. Daerah yang paling tinggi penderita HIV/AIDS adalah Kabupaten Aceh Utara dengan jumlah 105 kasus, Kota Banda Aceh (89 kasus), dan Kabupaten Aceh Tamiang (83 kasus) serta Kabupaten Bireuen (72 kasus).

Menurut Imam, peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS di Aceh disebabkan beberapa faktor, salah satunya lemahnya pendidikan agama yang menyebabkan seks bebas. Sementara, faktor lainnya adalah tertular lewat suami saat melakukan hubungan intim.

“Orang tua yang sudah berkeluarga pun melakukan hubungan seks dengan bukan muhrimnya, sehingga HIV/AIDS dapat tertular ke istrinya,” beber Imam.[penci_related_posts title=”You Might Be Interested In” number=”4″ style=”grid” align=”none” displayby=”recent_posts” orderby=”random”]

Lebih lanjut, Imam menjelaskan bahwa seks bebas juga kerap dilakukan oleh para remaja atau lelaki sek lelaki (LSL). Hal itu terjadi karena kurangnya pengawasan dari orang tua yang berakibat pada seks dini, khususnya dilakukan para anak laki-laki.

“Banyak kasus remaja laki-laki yang terkena AIDS karena hubungan sama jenis. Dan, kita di Dinas Kesehatan Aceh terus melakukan sosialisasi pada masyarakat, khususnya para remaja agar tidak terjerumus dalam perilaku seks bebas,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *