Antisipasi Kedatangan Pekerja Migran Mudik ke Jatim, Ini Persiapan Khofifah

Antisipasi Kedatangan Pekerja Migran Mudik ke Jatim, Ini Persiapan Khofifah

Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyiapkan sejumlah antisipasi kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Jawa Timur. Sebelumnya, telah ada 154 PMI dari Malaysia yang telah mudik.

Antisipasi ini untuk mempersiapkan sejumlah protokol pemeriksaan kesehatan. Hal ini penting untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 dari PMI ke masyarakat Jatim.

“Begini, saya rasa kalau akan ada kedatangan pekerja migran, seperti yang dulu, H-2 kami akan dapat konfirmasi, rapat koordinasi, karena ada kaitan dengan daerah tujuan kepulangan mereka,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (8/4/2020).

“Pasti kesbangpol akan mengkoordinasikan, kemudian dari KKP. Selain rakor saya juga diberi tembusan. Karena ini kaitan dengan berapa banyak yang akan datang, kemudian kesiapan tim tenaga kesehatan,” imbuhnya.

Selain itu, Khofifah mencontohkan saat kedatangan 154 PMI asal Malaysia, pihaknya telah menyiapkan rapid take a look at. Nantinya jika ada kedatangan PMI lagi, pihaknya siap melakukan protokol kesehatan serupa.

“Kemarin misalnya, kami siapkan fast testnya, armada kepulangan mereka, konsumsi mereka. Saya rasa kami akan rapat koordinasi. InsyaAllah dari dishub akan update. Kami melibatkan banyak OPD, BPBD terlibat, dinas perhubungan terlibat, dinas kesehatan, kesbangpol, jadi koordinasinya dengan KKP pasti akan terkonfirmasi,” paparnya.

Namun hingga kini, Khofifah mengaku belum ada konfirmasi kedatangan PMI dari negara lain yang hendak mudik ke Jatim. Tetapi, Khofifah menegaskan telah menyiapkan sejumlah koordinasi.

“Selagi belum terkonfirmasi, berarti belum ada rencana kepulangan PMI. Kami juga telah komunikasikan, tadi malam pak Wagub sudah telepon Dirut Pelindo III. Kalau-kalau ada yang akan pulang melalui pelabuhan laut. Kami serta akan melakukan format seperti kemarin untuk melakukan screening awal PMI. Kami pula koordinasi dengan Pelindo III, bahwa yang terkonfirmasi ada tanda-tanda klinis juga dilakukan screening awal melalui rapid test,” pungkas Khofifah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *