Usai Diserang Trump, Sekjen WHO Dibela Pemimpin Afrika

Usai Diserang Trump, Sekjen WHO Dibela Pemimpin Afrika

Sekretaris Jendral Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus diserang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump soal penanganan Corona (COVID-19). Pemimpin Afrika, Cyril Ramaphosa membela WHO.

Seperti dilansir AFP, Kamis (9/4/2020) pernyataan Ramaphosa itu disampaikan pada Rabu (8/4) malam. Presiden Afrika Selatan ini berbicara dalam kapasitasnya sebagai pemimpin Uni Afrika (AU).

Donald Trump mengkritik WHO karena dianggap gagal dalam menanggulangi wabah virus Corona ini. Namun, Ramaphosa menyebut 55 negara Uni Afrika tidak memiliki keluhan seperti yang dikeluhkan Trump.

“Secara keseluruhan, AU mengakui dan menghargai kerja baik yang telah dilakukan oleh WHO dan mencatat dengan rasa kepuasan berbagai inisiatif dan langkah-langkah yang terus dilakukan oleh organisasi untuk mengurangi penyebaran pandemi (COVID-19),” kata Ramaphosa.

Sementara itu, Ketua Komisi AU, Moussa Faki Mahamat dalam cuitan di akun Twitternya, mengaku terkejut dengan provokasi yang dilakukan oleh pemerintah AS terhadap kepemimpinan global WHO.

Sebelumnya, Trump menuduh WHO bersalah dan terlambat berbulan-bulan dalam menangani pandemi ini. Trump pula berbicara soal sikap WHO yang dia anggap cenderung lebih menyukai China.

“WHO benar-benar gagal,” tulis Trump di Twitter.

“Untuk beberapa alasan, sebagian besar didanai oleh Amerika Serikat, namun sangat sentris Cina. Kami akan mengawasinya,” lanjutnya.

AS adalah sumber pendanaan terbesar WHO. Namun, Trump sempat mengancam akan menghentikan pendanaan untuk WHO.

Sementara itu, Sekjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menanggapi kritikan Trump terkait penanganan wabah virus Corona.

Tedros menyerukan persatuan dan menghentikan politisasi krisis kesehatan international. Bahkan secara khusus dia menyerukan AS dan China untuk menunjukkan “kepemimpinan yang jujur”.

Mantan menteri luar negeri Ethiopia itu mengatakan, badan yang dipimpinnya akan melakukan penilaian seperti biasanya usai pandemi COVID-19 dan menarik pelajaran dari kekuatan dan kelemahannya. “Kami lagi membuat kesalahan seperti umat manusia lainnya,” tuturnya seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (9/4/2020).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *