Penjualan Gas PGN Anjlok karena Corona

Penjualan Gas PGN Anjlok karena Corona

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk mengungkapkan permintaan gas selama pandemi virus corona merosot. Penurunan tercermin dari realisasi volume niaga Mei 2020 yang minus 17 persen dari rencana kerja dan anggaran (RKAP) tahun ini.

Aksi.co – MEMBACA gesekan antara PT Pertamina Gas (Pertagas) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), keduanya BUMN, saya tersenyum (tapi silakan kalau Anda mau membaca,

Direktur Utama PGN Suko Hartono menyatakan realisasi penjualan Mei 2020 hanya 822 BBTUD.

Realisasi itu terpaut jauh dari RKAP Mei 2020 yaitu 961 BBTUD. Hal itu terjadi akibat penurunan pemakaian gas industri. Namun, ia tak menyebut berapa besar kerugian yang dialami perusahaan akibat penurunan penjualan tersebut.

Lihat juga: Pertamina Akan Lepas 2 Subholding Melantai di Bursa Saham

“Kinerja operasional subholding gas akibat pandemi penjualan niaga turun minus 17 persen karena banyak industri yang menurunkan pemakaian,” katanya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Senin (6/7).

Sementara untuk realisasi pengangkutan bisnis, meski mengalami penurunan namun tak signifikan. Jika dibandingkan dengan RKAP Mei 2020, realisasi hanya tercatat minus 1,6 persen dari 2.019 MMSCFD menjadi 1.987 MMSCFD.

Aksi.co – MEMBACA gesekan antara PT Pertamina Gas (Pertagas) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), keduanya BUMN, saya tersenyum (tapi silakan kalau Anda mau membaca,

 

Ia berharap berlakunya harga khusus gas industri sebesar US$6 per yang berlaku sejak 1 April lalu akan dapat meningkatkan pemakaian gas industri kembali.

“Harapan kami dengan harga gas US$6 (per MMBTU) bisa meningkatkan produksi sehingga bisa menggunakan gas dengan harapan pertumbuhan ekonomi tuumbuh,” katanya.

Di kesempatan sama, Suko menyebut realisasi jaringan gas bumi rumah tangan (jargas) sejauh ini mencapai 127.684 dari target 360 ribu saluran rumah tangga. Saluran tersebut meliputi 23 Kabupaten/Kota dengan pembangunan pipa jargas sepanjang 3.838 kilometer.

“Jargas sudah tersebar di 17 dari 34 provinsi, kurang lebih ada 50 persen, untuk kabupaten/kota ada 60 dari 514. Panjang jaringan infrastruktur yang terbangun adalah 3.838 km pipa jargas, wilayahnya membentang dari Aceh sampai Sorong,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *