Perangi Nepotisme, Masyarakat Adat Jabar Gelar Aksi Ritual

Masyarakat adat Jawa Barat menggelar aksi ritual doa bersama, untuk terciptanya pemilu damai. Selain itu Masyarakat adat Jawa Barat menilai konstitusi demokrasi Indonesia tercederai menjelang pemilu 2024. Aksi ritual digelar di bawah kaki Gunung Manglayang, Kabupaten Bandung, Senin (6/11/2023).

Kegiatan tersebut sekaligus menengok para leluhur pendiri bangsa, seperti Soekarno, Moh. Hatta, Otto Iskandar Dinata, dan Dewi Sartika yang menjadi pahlawan tatar Pasundan.

Dalam aksi tersebut dilakukan juga aksi pembakaran keranda, yang menyimbolkan telah rusaknya demokrasi dan konstitusi di Indonesia akibat Terpilihnya Gibran setelah keputusan pengadilan kontroversial beberapa waktu lalu, yang memutuskan bahwa kandidat yang berusia di bawah 40 tahun dapat mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden jika mereka sebelumnya pernah memegang jabatan regional.




Yang mana keputusan tersebut dikeluarkan oleh saudara ipar Presiden Jokowi yaitu, Ketua Mahkamah Agung Anwar Usman.

Ketua adat Sanaga Tasikmalaya, Jajang Sanaga menerangkan, masyarakat adat Jawa Barat tidak menerima para pengkhianat di tanah Pasundan yang mengakibatkan negara masih hidup tapi seolah mati secara roh.

“Kami hanya bisa berdoa moga negara ini diselamatkan,” ucapya.

Masyaratkat adat Jawa Barat juga berdoa kebaikan untuk Ma’rup Amin dan berterimakasih yang telah memimpin bangsa Indonesia.

Black Adam, Anti Hero yang Doyan Membantai

Tonton Juga Black Adam



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed