Kekurangan Pangan di Ethiopia Akibat El Nino

 

El Nino telah menyebabkan kekurangan air di Ethiopia, sehingga mengancam keamanan pangannya dan jutaan orang berisko kekurangan gizi, dan Lembaga-lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan mitra-mitranya telah memperingatkannya.

Demikan diungkapkan oleh seorang juru bicara PBB di New York,  Selasa (10/11)

“Jumlah orang yang memerlukan bantuan pangan darurat telah meningkat hingga 8,2 juta tetapi muncul ketakutan-ketakutan bahwa angka ini akan terus meningkat,” kata jubir PBB Stephane Dujarric pada taklimat harian di markas PBB di New York.

“Tanggap kemanusiaan yang dikoordinasikan dengan baik sudah berjalan dan meluas dengan cepat walaupun skala kedaruratan melebihi sumber-sumber yang ada hingga kini,” kata dia.

Pada akhir Oktober, negara-negara Afrika Timur menyatakan bahwa mereka menghadapi masalah finansial untuk mengatasi dampak El Nino yang telah dirasakan di beberapa kawasan.

Sementara itu banyak 11 juta anak-anak di bagian timur dan selatan Afrika menghadapi kelaparan, penyakit dan kekurangan air akibat fenomena cuaca El Nino paling kuat dalam beberapa dekade, Dana Anak PBB (UNICEF) melaporkan pada Selasa.

Kekurangan pangan dan air disebabkan oleh kekeringan dan banjir menyebabkan kekurangan gizi, yang meningkatkan kerentanan anak-anak terkena penyakit-penyakit pembunuh seperti malaria, diare, kolera dan demam berdarah dengue, katanya.

“Konsekuensi-konsekuensi dapat menimpa generasi-generasi jika komunitas yang terkena dampak tidak dapat menerima dukungan,” kata UNICEF dalam suatu pernyataan, merujuk kepada hambatan, yang menimpa anak-anak yang memperoleh sedikit protein, vitamin dan mineral dalam makanan mereka.

Anak-anak yang pertumbuhannya terlambat itu memiliki kesehatan dan perkembangan kognitifnya lamban, dan prestasinya di sekolah kurang, menurut kajian-kajian itu.

El Nino, yang disebabkan pemanasan Samudera Pasifik, telah menyebabkan kekeringan di beberapa bagian Afrika, termasuk Malawi dan Zimbabwe. Fenomena ini diperkirakan menguat selama beberapa bulan ke depan dan pada 2016. Ketika El Nino terjadi, pola curah hujan berubah menjadi cuaca ektrem sering terjadi.

Negara yang paling terkena dampak El Nino ialah Ethiopia, yang memiliki populasi terbesar kedua di Afrika dan menderita kekeringan terburuk dalam 30 tahun terakhir, sebut Xinhua dan Thomson Reuters Foundation.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed