Purwakarta Diundang di KTT ASEAN Summit

Dalam rangkaian KTT ASEAN Summit 2015 di Kuala Lumpur, Malaysia pada Sabtu (21/11) dihadiri oleh para pimpinan kepala negara negara ASEAN, termasuk dihadiri Presiden Indonesia Joko Widodo dan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.

Dalam kesempatan tersebut pemimpin negara berkumpul dalam dialog dengan investor global, pertemuan bisnis dan investasi ASEAN.

Ini merupakan sebuah kehormatan diberikan kepada Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang diundang oleh panitia 1 ASEAN Entrepreneurship Summit 2015.

Dalam ASEAN enterpreneurship Summit 2015 tersebut dilakukan juga pendatangan MoU bersama dalam rangka membangun harapan dan komunikasi pembangun pemuda pemuda ASEAN untuk melakukan “action plan” di negara masing masing.

Negara negara ASEAN mendatangani konsep komitmen kerjasama tersebut. Dari Indonesia diwakili oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Dedi Mulyadi dan perwakilan NGO kepemudaan di Indonesia diwakili oleh Gugun Gumilar, Eksekutif Direktur The Institute of Democracy and Education (IDE).

“Saya sangat apresiasi dalam pertemuan ASEAN Entrepreneurship Summit ini, bahwa pentingnya negara negara ASEAN menyampaikan isu pentingnya prinsip independesi dan kesatuan kerjasama ASEAN, dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN 2015,” tutur Gugun Gumilar.

Gugun menambahkan, pemerintah Indonesia dalam keterlibatan KTT ASEAN 2015 dan pertemuan pertemuan pemuda ASEAN yang diwakili oleh NGO, CSO, business leaders dan pemerintah bahwa Indonesia kunci pemain penting di kawasan ASEAN dan Asia Pacific.

Sementara, dalam pidatonya, Dedi Mulyadi memberikan konsep pembangunan Purwakarta yang berbasis budaya pedesaan. Ia memiliki gagasan yang kuat bahwa pembangun suatu kawasan harus dibangun dengan basis tidak meninggalkan konsep budaya Sunda yang ada di Purwakarta. Konsep tersebut telah berhasil diimplementasikan selama ia menjabat menjadi Bupati Purwakarta dua periode.

Dalam pidatonya di Conference hall building Kuala Lumpur, ia menyinggung kawasan berbasis budaya pedesaan dan urban city.

Dedi memaparkan bahwa masyarakat Purwakarta adalah masyarakat yang memiliki karakter pembangun industri berbasis budaya pedesaan. “Kami adalah bukan orang kota, kami adalah orang desa, yang menggerakkan perekonomian masyarakat berdasarkan asas ekonomi kebudayaan desa,” tutur Dedi.

Ia menambahkan, industrialisasi seolah-olah memaksa harus hidup dengan pola orang, padahal di Purwakarta berbeda. “Kami bertekad membangun industri di Purwakarta dengan tetap mempertahankan indentitas sebagai orang desa,” tandasnya.

Kemudian, Dubes RI di Malaysia, Herman Prayitno menyatakan, pihaknya berharap Indonesia menyuarakan perdamaian dan keamanan terus tercipta di kawasan ASEAN. “Itu keharusan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed