Gatot Nurmantyo: TNI Akan Gelar Operasi Militer Jika Filipina Berikan Ijin

disandera kelompok abu sayyafPanglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo menuturkan, upaya pembebasan 14 warga Indonesia yang disandera kelompok sipil bersenjata Abu Sayyaf berbeda dengan Operasi Woyla.

Operasi Woyla merupakan operasi militer terhadap pembajakan pesawat maskapai Garuda Indonesia DC-9 oleh kelompok radikal, Komando Jihad, April 1981 silam.

“Pesawat berbendera indonesia itu sama artinya dengan negara. Lagi pula saat ini ada izin dari pemerintah Thailand,” ucap Gatot di Jakarta, Sabtu (23/4).

Gatot berkata, TNI pasti akan langsung menggelar operasi militer jika pemerintah Filipina menerbitkan izin kepada Indonesia.

Sebaliknya, kata dia, TNI tidak akan menggelar pasukan ke lokasi penyanderaan tanpa izin tersebut. ” Kalau tak ada izin mau bagaimana, kan Indonesia bukan agresor,” ujarnya.

Gatot memaparkan, TNI memahami kekhawatiran para keluarga sandera. Ia mendorong mereka untuk mempercayai komitmen pemerintah Filipina.

Menurutnya, pemerintahan Benigno Aquino III hingga saat ini terus menunjukkan itikad baik dalam pembebasan warga Indonesia.

“Saya paham. Kalau saya jadi keluarga, saya pasti juga khawatir,” kata Gatot.

Berdasarkan informasi yang diperoleh TNI, Gatot mengatakan, 10 dari 14 warga Indonesia saat ini disekap Abu Sayyaf di sekitar Kepuluan Sulu, bagian barat daya Filipina.

Sementara itu, pemerintah masih berusaha mendeteksi keberadaan empat WNI lainnya. Untuk sementara, kata Gatot, keempatnya diperkirakan berada di Provinsi Tawi-Tawi, Fiipina.

TNI menduga, penyandera empat WNI itu adalah kelompok sempalan Abu Sayyaf. “Ada indikasi itu kriminal biasa. Penyandera mencari uang untuk disetorkan ke Abu Sayyaf,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Filipina akan menurunkan tambahan batalion tentara untuk memburu para penculik ABK asal Malaysia dan Indonesia yang diduga adalah kelompok Abu Sayyaf.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman setelah bertemu dengan Menlu Filipina Jose Rene D. Almendras di Manila Kamis lalu, dikutip dari The Star, Sabtu (23/4).

Anifah mengatakan, militer Malaysia akan menambah pasukan di Jolo untuk mencari ABK asal Malaysia.

“Mereka mengonfirmasi pada saya bahwa warga Malaysia ada di Jolo dan terus bergerak. Mereka mengirim beberapa batalion dan beberapa badan keamanan Filipina tengah berdiskusi soal operasi penyelamatan,” kata Anifah.

Anifah mengatakan, pihak Filipina tidak mengetahui apakah empat ABK Malaysia dan 14 ABK asal Indonesia disekap di tempat yang sama oleh satu kelompok atau berada di daerah yang terpisah.

“Saya ingin ada jaminan dari Manila soal keamanan empat warga Malaysia yang harus dikedepankan dalam operasi penyelamatan,” kata Anifah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed